Revolver FPI Seharga 20 Juta, Anton Charliyan: Rekam Jejak FPI Melakukan Aksi Kekerasan

- 19 Desember 2020, 11:45 WIB
Anggota Laskar FPI merekam percakapan terakhirnya dengan rekannya yang menumpang mobil Chevrolet Spin. /mata najwa
Anggota Laskar FPI merekam percakapan terakhirnya dengan rekannya yang menumpang mobil Chevrolet Spin. /mata najwa /
PR CIREBON - Terkait sebuah peristiwa bentrok antara anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
 
Mata Najwa juga secara eksklusif mendapatkan penuturan salah satu anggota FPI yang berada dalam rombongan pengawalan pada peristiwa penembakan 7 Desember lalu.
 
Pada saat itu dikatakan bahwa urang lebih ada 4 mobil yang mengawal Keluarga Habib Rizieq Shihab, dengan total 24 Laskar yang mengawal Habib Rizieq.
 
“Malam itu lebih kurang ada 4 mobil yang mengawal keluarga HRS. Ada cucunya, ada anaknya, menantunya. Ada mobil kepala rombongan.Jadi ada 4 mobil laskar. Ada 24 orang total,” ujar Sekretaris Umum FPI Munarman.
 
 
Kemudian dipaparkan oleh Munarman bahwa Laskar pada FPI adalah pengamanan yang digunakan saat acara-acara pengajian Daan pengawalan Habib Rizieq
 
“Laskar itu tugasnya pengamanan di tiap acara-acara pengajian, dan pengawalan ustad-ustad FPI. Kita pernah punya fakta sejarah dari tahun 1963, banyak sekali kyai-kyai yang dibunuh, dipersekusi,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman. dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Acara Mata Najwa
 
Penyebutan nama Laskar pada organisasi FPI adalah penamaan untuk pembeda dengan anggota FPI yang lainya.
 
"Laskar itu hanya penamaan saja, untuk membedakan dengan anggota FPI yang biasa. Mereka tidak pernah bawa senjata. Di kartu FPI juga disebutkan dilarang bawa senjata,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman.
 
 
Bahkan Munarman mengatakan bahwa senjata api yang berada ditangan polisi berharga senilai 20 juta rupiah, bahkan dikatakan bahwa laskar FPI tidak mempunyai kemampuan untuk membeli senjata tersebut.
 
"Revolver yang ada ditangan polisi itu seharga kisaran 20 juta rupiah, anggota FPI tidak punya kemampuan membeli itu," ujar Munarman
 
Tidak hanya itu Munarman juga menceritakan pada saat insiden tersebut ada sebuah drone yang menguntit HRS dan rombongan.
 
"Sejak kepulangan HRS, beliau sudah disurveillance kemudian dipantau dan dikuntit yang memiliki sumber daya seperti itu kan sudah jelas. Pihak yang menguntit HRS punya kemampuan 24 jam dengan sebuah peralatannya saya kira cukup canggih," ujar Munarman
 
 
Dan drone tersebut pun juga ada saat Habib Rizieq berada di Megamendung, namun anggota FPI tidak mengetahui akan turun dan berhenti dimanakah drone tersebut.
 
"Tanggal 4 kita sedang berada di Ponpes dan di situ ada peristiwa ada drone di atas ponpes dan drone itu tempat turunnya di mana kemudian laskar mendatangi"tambahnya.
 
Sementara Mantan Kapolda Sulsel yang kini menjadi politisi PDIP Anton Charliyan banyak membantah argumen Munarman.
 
"Ada sebab akibat, ada rekam jejak FPI ini melakukan aksi kekerasan dan intoleran yang cukup disesalkan kadang-kadang agak menantang bahkan terkesan meremehkan negara." kata Anton Charliyan, Politikus PDIP ini.

 *** 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x