Cari Sinyal Radio dari Luar Angkasa, Cara Baru Periksa Dunia Asing

- 19 Desember 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi sinyal radio.
Ilustrasi sinyal radio. /Pixabay/Mmisof

PR CIREBON - Sampai saat ini, sudah lebih dari 4.500 planet luar surya telah ditemukan saat para ilmuwan menjelajahi alam semesta agar dapat lebih memahami dan bila mungkin menemukan tanda-tanda kehidupan. 

Meskipun demikian, sampai sekarang mereka tidak pernah menemukan pancaran radio yang berasal dari planet-planet yang jauh ini.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Astronomy & Astrophysics, sekelompok peneliti yakin mereka telah mendeteksi semburan radio yang berasal dari konstelasi Boötes.

"Kami menyajikan salah satu petunjuk pertama untuk mendeteksi planet ekstrasurya di ranah radio," kata penulis utama studi tersebut, peneliti Universitas Cornell Jake Turner, dalam sebuah pernyataan. 
 
 
Dia menyatakan bahwa sinyalnya berasal dari sistem Tau Boötes, yang berisi bintang biner dan planet luar surya.
 
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat kasus emisi oleh planet itu sendiri, dari kekuatan dan polarisasi sinyal radio dan medan magnet planet, hal itu kompatibel dengan prediksi teoretis.

Sistem Tau Boötes berjarak sekitar 51 tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun cahaya, yang mengukur jarak di luar angkasa, kira-kira 6 triliun mil.

Para peneliti membuat penemuan mereka berkat Low Frequency Array (LOFAR), sebuah teleskop radio di Belanda.

 
Setelah mengamati emisi radio dari Jupiter dan mengamati lebih dari 100 jam pengamatan radio yang diskalakan untuk meniru gas raksasa tersebut, mereka menemukan apa yang disebut tanda tangan dari 'Jupiter panas', meskipun termasuk lemah, dalam sistem konstelasi bintang tersebut.

“Kami belajar dari Jupiter sendiri seperti apa deteksi jenis ini. Kami pergi mencarinya dan menemukannya," ujar Turner.

Selain emisi radio yang mungkin berasal dari konstelasi Boötes, para peneliti itu mungkin juga menemukan emisi radio lainnya, termasuk di konstelasi Cancer dan sistem Upsilon Andromedae.

 
Rekan penulis studi tersebut, Ray Jayawardhana, mengatakan jika para peneliti dapat memastikan emisi radio memang berasal dari konstelasi Boötes, hal itu dapat membuka jendela baru di sistem planet luar surya. 
 
"Memberi kita cara baru untuk memeriksa dunia asing yang puluhan dari tahun cahaya," katanya. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post pada Jumat, 18 Desember 2020.

Lebih dari 4.500 planet luar surya telah ditemukan sejauh ini, dengan hanya sebagian kecil yang diduga memiliki sifat yang mengandung kehidupan di dalamnya.

Sebuah studi yang diterbitkan pada bulan November menunjukkan bahwa sebenarnya galaksi berisi 300 juta planet yang mampu mendukung kehidupan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x