Network
PR CIREBON - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi eksportir benih lobster membuat jagat maya ramai memperbincangkannya.
Selain itu, kasus tersebut dikaitkan dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya yaitu Susi Pudjiastuti hingga nama "Bu Susi" trending di Twitter pada Rabu, 25 November 2020.
Menanggapi hal tersebut, seorang dokter muda yang terkenal karena kritikannya terhadap penanganan Covid-19, yaitu dr. Tirta Mandira Hudhi ikut berkomentar tentang penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK.
"Ibu @susipudjiastuti115 pasti tersenyum kecil melihat ini," kritiknya dalam keterangan tertulis di akun Instagram @dr.tirta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Libur Akhir Tahun 2020 Dipangkas, Pengamat: Pasti Banyak Pengusaha Kecewa
dr. Tirta mengatakan bahwa polemik ekspor benih lobster ini sangat berbahaya dan sudah ditentang oleh Susi Pudjiastuti saat dirinya menjabat sebagi menteri dulu.
"Masih inget polemik ekspor benih lobster kan? Bu Susi termasuk yg menentang itu," jelasnya.
Selain itu, dr. Tirta juga mengapresiasi KPK karena berhasil menaklukan tindakan korupsi dengan sigap dan tanpa pandang bulu.
"@official.kpk sangar, kasih berita besar di akhir tahun," katanya.
Baca Juga: Keponakannya Tertangkap Penyalahgunaan Narkoba, Ashanty Ungkap Harapan pada Millen Cyrus
Tak hanya itu, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mencatut nama Deddy Corbuzier, mengingat Deddy pernah mengundang Edhy Prabowo dalam podcastnya.
"Kita cek podcast pak EP dengan @mastercorbuzier yg dulu lagi kuy," ajaknya.
Sebelumnya, KPK telah mengonfirmasi dan membenarkan telah menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo dan beberapa orang lainnya.
"Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," ucap Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.
Baca Juga: Diam-diam Izinkan Joe Biden Terima Laporan Harian Rahasia Presiden, Trump Akui Kemenangan Biden ?
Berdasarkan informasi, Edhy bersama beberapa orang yang ditangkap tersebut sudah berada di Gedung KPK, Jakarta, untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan intensif.
Sesuai KUHAP, KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status pihak-pihak yang ditangkap tersebut.***
