Wakil Ketua MPR Dorong Pemerintah Agar Tegas Menyikapi Kasus Karikatur Nabi Muhammad

31 Oktober 2020, 06:20 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan: Mengecam keras sikap Presiden Prancis yang mendukung adanya karikatur Nabi Muhammad SAW dan mendorong pemerintah untuk bersikap tegas menanggapi kasus tersebut mengingat Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. /Antara/

 

PR CIREBON - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengecam keras sikap yang ditunjukkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron karena tetap membiarkan dan cenderung mendukung karikatur Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berekspresi.

Oleh karena itu, Syarief Hasan mendorong agar Pemerintah Indonesia dapat mengambil tindakan tegas dalam menyikapi permasalahan terkait kasus karikatur Nabi Muhammad SAW.

"Pemerintah Indonesia yang telah memanggil Duta Besar Prancis harus memastikan pesan Indonesia benar-benar didengarkan sehingga tidak menimbulkan polemik yang kontra produktif di tengah pandemik Covid-19," kata Syarief Hasan dalam keterangan resmi, Jumat 30 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Menolak Pakai Surat Edaran Menaker, UMP Jawa Tengah 2021 Tetap Naik

Dia menilai bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan narasi dan aspirasi muslim dunia.

"Pemerintah harus benar-benar memanfaatkan bargaining position sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia untuk membawa pesan Islam dunia dan mewujudkan tujuan negara Indonesia untuk menciptakan perdamaian dunia," ujar Syarief.

Syarief juga mendorong agar pesan kedamaian sebagai ciri khas dari Islam yang rahmatan lil alamin digaungkan di tengah umat muslim.

Baca Juga: Kode Keras Reshuffle Menteri menguat, Relawan Jokowi Minta Tiga Menteri Ini Dipertahankan

"Kita harus menyampaikan aspirasi muslim dunia dengan bijak dan mencoba untuk tidak terprovokasi. Kita harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menjadi rahmat dan pembawa pesan damai bagi seluruh alam semesta, sebagaimana pesan Nabi Muhammad SAW," ucap dia.

Syarief Hasan juga berpesan kepada seluruh pemimpin di dunia untuk menjaga hak kelompok minoritas, khususnya hak beragama dan berkepercayaan.

"Resolusi Dewan HAM PBB di Jenewa telah menegaskan agar setiap negara menjunjung tinggi hak setiap orang untuk menjalankan agama dan kepercayaannya dengan perasaan aman. Sehingga, negara-negara di dunia harus menjunjung tinggi resolusi tersebut," tutur dia.

Baca Juga: Kecam Keras Sikap Presiden Prancis, MPR: Umat Islam Dunia Terluka dengan Penistaaan Ini

Syarief Hasan memandang bahwa karikatur Nabi Muhammad SAW termasuk dalam penistaan agama dan menilai karikatur tersebut bukanlah bagian dari kebebasan berekspresi yang dibenarkan.

"Prancis sebagai salah satu negara yang menganut sistem demokrasi harusnya menempatkan penghormatan kepada agama dan kepercayaan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang mesti dijunjung tinggi," ucap Syarief Hasan.

Apalagi, kata Syarief, berdasarkan putusan Pengadilan HAM Eropa pada 25 Oktober 2018 telah menetapkan bahwa penistaan terhadap agama bukanlah bagian dari kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Menlu AS Sampaikan Pesan ke GP Ansor, Rocky Gerung: AS Tegur Kedekatan Indonesia Dengan Tiongkok

"Sebagai negara yang menjunjung hukum dan HAM, harusnya Prancis mengambil langkah sejalan dengan putusan Pengadilan HAM Eropa," ujarnya.

Dia menegaskan agar Emanuelle Macron segera sadar akan perbuatannya dengan menarik seluruh pernyataannya. Dukungan yang dilakukan Macron terhadap karikatur Nabi Muhammad SAW sangat melukai umat Islam.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler