Prancis Tidak Melarang Kartun Nabi Muhammad SAW, Arab Saudi Ikut Kritik: Kebebasan Tanpa Menghormati

- 27 Oktober 2020, 18:02 WIB
Bendera Arab Saudi
Bendera Arab Saudi //Pixabay

PR CIREBON – Banyak negara-negara Islam mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang membela kartun Nabi Muhammad SAW dan tidak melarang penerbitannya.

Arab Saudi, pada Selasa, 27 Oktober 2020, juga mengutuk kartun yang menyinggung Nabi Muhammad SAW dan segala upaya untuk menghubungkan Islam dengan terorisme. Namun, Arab Saudi tidak menggemakan seruan oleh negara-negara Muslim lainnya untuk mengambil tindakan terhadap gambar-gambar yang ditampilkan di Prancis tentang Nabi.

Baca Juga: Beredar Video Jokowi Melempar Sesuatu, Refly Harun: Beliau Tidak Niat, Tapi Seperti Menghina Rakyat

Seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara Teluk mengutuk semua tindakan terorisme, yang secara jelas mengacu pada pemenggalan seorang guru di Paris bulan ini oleh seorang radikal yang membalas penggunaan kartun Nabi di kelas untuk mempelajari tentang kebebasan.

"Kebebasan berekspresi dan budaya harus menjadi mercusuar untuk menghormati, toleransi, dan perdamaian yang menolak praktik dan tindakan yang menimbulkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme serta bertentangan dengan koeksistensi," kata pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia.

Kartun Nabi Muhammad SAW telah memicu kemarahan di dunia Muslim, dengan pemimpin Turki menyerukan boikot barang-barang Prancis dan parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk menarik utusannya dari Paris.

Baca Juga: Eksistensi E-Sport Meningkat saat Pandemi Covid-19, HIPMI: Ini Melebihi Ekspektasi Kami

Di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour, juga menjadi tren di media sosial, meskipun dua toko utama di Riyadh pada hari Senin masih tampak sibuk seperti biasanya.

Majid Al Futtaim, yang berbasis di Uni Emirat Arab, memiliki dan mengoperasikan supermarket Carrefour di seluruh Timur Tengah, mengatakan mereka mendukung ekonomi regional dengan mengambil sebagian besar barang dari pemasok lokal dan mempekerjakan ribuan orang.

"Kami memahami bahwa ada kekhawatiran di antara konsumen di seluruh kawasan saat ini dan kami sedang memantau situasi dengan cermat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x