Beredar Video Jokowi Melempar Sesuatu, Refly Harun: Beliau Tidak Niat, Tapi Seperti Menghina Rakyat

- 27 Oktober 2020, 17:17 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pabrik gula yang jumlah produksinya terbesar di Indonesia pada Kamis, 22 Oktober 2020 di Bombana, Sultra.
Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pabrik gula yang jumlah produksinya terbesar di Indonesia pada Kamis, 22 Oktober 2020 di Bombana, Sultra. /Instagram/@jokowi

PR CIREBON - Pada Kamis 22 Oktober 2020, presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian pabrik gula di Bombana, Sulawesi Tenggara. Tapi ada sebuah kejadian saat Jokowi mengunjungi pabrik gula itu.

Dikutip dari akun twitter @berlianidris yang meretweet sebuah video memperlihatkan rekaman iring-iringan mobil presiden Jokowi.
 
Saat berbelok di tikungan, Jokowi kemudian membuka jendela mobilnya sambil melambaikan tangan kepada warga sekitar yang berada di sana.
 
 
Namun sejurus kemudian presiden melempar sesuatu ke tanah dan langsung jadi rebutan warga yang melihat.
 
"Apa itu?" ujar seseorang dalam video sembari mengkerubuti barang yang dilempar Jokowi tersebut.
 
"Terima kasih Pakde sudah berkenan menyapa rakyat dan berbagi kebahagiaan," tulis caption dari @berlianidris.
 
Netizen lantas mengomentari unggahan ini.
 
"Benar-benar dengan rakyat" ujar @fahrisalam
 
"Saya kalo ngasih sesuatu ke peminta minta, orang dengan gangguan jiwa dll gak pernah saya lempar, melihat ini sedih rasanya mas dokter @berlianidris," cuit @TahuHar
 
 
Pegiat sosial media, Mustofa Nahrawardaya pun turut berkomentar soal video tersebut.
 
"Ini hanya soal etika. Kalau enggak didapatkan dari pendidikan ortu, susah," tulis dia.
 
"Memberikan sesuatu dengan cara melempar; Masyarakat Indonesia dianggap sebagai sampah semua bagi kaum elite, termasuk petinggi kita. Tapi kebanyakan banyak yang masih belum sadar dengan sampah-sampah berdasi," tulis @Opthymuz.
 
"Miris gue lihatnya, apa tidak ada cara lain membagikannya? Turun kek, cara ngasihnya ini masa dilempar," komentar @Suku__Chaniago.
 
Entah apa yang dilempar Jokowi itu hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan dari pihak pemerintah.
 
 
Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Senin 26 Oktober 2020 pada akun YouTube Refly Harun dengan judul Miris! Jokowi Lempar Bantuan Ke Jalan dengan durasi empat belas menit empat detik.
 
Menurut Refly Harun pastinya yang dilempar itu adalah sesuatu yang berharga tapi memang soal-soal seperti ini harus diperhatikan meskipun hal kecil. 
 
Karena kalau lihat presiden Jokowi memang itulah yang sering dilakukan presiden Jokowi ketika dia menjadi walikota solo sering berpergian dengan mobil kijang Innova nya dan membawa beras 2 KG.
 
"Namun secara faktual sendiri saya tidak pernah tahu karena tidak pernah melihat," ujar Refly
 
"Lalu dia bagikan kenapa membagikannya kepada siapapun tentunya kenapa yang dia bagikan adalah beras," imbuhnya.
 
 
Karena menurut sesuatu yang pernah dibaca kalau yang dibagikan uang dia takut nanti justru sama bapak-bapak yang menerimanya hanya akan ya dimanfaatkan untuk kepentingannya sendiri membeli rokok mungkin atau bahkan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak patut.
 
"Tapi kalau beras yang dikasih pasti akan dibawa pulang ke rumah pasti bisa dinikmati oleh anak dan istri kalau ada anak dan istri dirumah," ucapnya.
 
Dan ini menarik kalau dalam konteks Pilkada, bagaimana beras itu penting untuk menjaring atau memelihara ketaatan pemilih terhadap calon calon di DKI tentu terbatas dalam melakukan itu karena presiden Jokowi berada di pusat center informasi yang akan memunculkan pro dan kontra kalau dia melakukan itu
 
"Tapi pernah zaman masa pandemi covid membagikan sembako di jalan Thamrin dan juga pernah ke kampung kumuh di daerah Bogor kalau tidak salah karena dekat dengan istana presiden di Bogor." ujar Refly.
 
"Presiden Jokowi dalam beberapa waktu sering bermalam di istana presiden di Bogor." imbuhnya.
 
 
Jadi memang itu adalah bagian dari kebiasaan Presiden Jokowi hanya memang kalau sudah menjadi Presiden tentu tidak mudah lagi dilakukan karena protokoler seorang presiden sangat sangat ketat 
 
"Di Amerika serikat dijaga oleh SS spesial servis kalau kita dijaga oleh Paspampres pasukan pengaman presiden." ucap Refly
 
Jadi tidak bisa langsung mendekat kepada rakyat karena ini adalah soal keamanan tapi mungkin sekali lagi ya barangkali ada baiknya tidak perlu juga melemparkan sesuatu
 
"Ya karena bisa ditangkap sebagai tadi menghina masyarakat bawah memperlakukan masyarakat bawah seperti sampah walaupun kita tahu pasti tidak mungkin Presiden Jokowi memiliki niat seperti itu." ujar Refly Harun
 
"Ya samalah seperti elite politik kita kebanyakan yang dalam konteks Pilkada sambil joget-joget lalu melemparkan uang melempar kan sembako dan lain sebagainya." imbuhnya
 
 
Dalam konteks Pilkada itu dilarang sesungguhnya karena money politik, tapi susahnya adalah sudah ada videonya terang-terangan dilakukan yang dulu pernah ada yang sambil joget-joget membagikan uang tapi tidak pernah didiskualifikasi
 
Paradoksnya padahal kita tahu yang namanya money politik adalah sebuah pelanggaran pemilu yang luar biasa bahkan terkategorikan sebagai tindak pidana pemilu
 
Tidak hanya dia pelanggaran dan buahnya adalah diskualifikasi harusnya kita tidak pernah melihat ada calon kepala daerah ada calon anggota legislatif yang terlebih calon presiden yang didiskualifikasi karena melakukan money politik
 
 
Karena proses yang rumit harus melalui proses pengaduan kepada panwaslu atau Bawaslu, diproses di penegakan hukum terpadu di bawah ke pengadilan, proses penyidikan oleh jaksa dibawa ke pengadilan pengadilan akan memutuskan
 
"Ada proses banding atau kasasi jadi kalaupun ada maka susah sekali diproses." ujarnya
 
"Sebagai contoh ada seorang teman calon gubernur di sebuah daerah di Kalimantan saya tidak sebutkan secara spesifik mengatakan dan diyakini kalau lawannya melakukan money politik, kerjanya bagi-bagi sembako, bagi-bagi uang. Tapi tidak kunjung untuk menemukan sebuah bukti yang kuat agar yang bersangkutan bisa diproses dalam proses penegakan hukum pemilu dan ujungnya adalah diskualifikasi." ucapnya
 
"Karena itu tidak akan pernah kapok orang melakukan tindakan bagi-bagi ini jadi kebiasaan membagi-bagi dalam konteks Pilkada." ujar Refly.

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x