Pemerintah Tak Punya Argumentasi Kepulangan Habib Rizieq, Rocky Gerung: Istana Panik Hadapi Oposisi

28 Oktober 2020, 07:46 WIB
Habib Rizieq.* /Sufri Yuliardi/ANTARA
PR CIREBON - Polemik tentang kepulangan Habib Rizieq yang dianggap dipersulit oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kini masih menjadi sorotan. Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait hal ini.
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Rabu, 21 Oktober 2020, Rocky mengatakan pemerintah saat ini panik menghadapi polemik tentang kepulangan HRS.
 
"Kekuasaan sedang panik. Menghadapi pandemi, krisis ekonomi, Omnibus Law, bahkan olok olok pers terhadap para menteri dari Asfinawati cs membuat publik akhirnya menginginkan sosok yang mampu membawa perubahan. Dan itu adalah hal biasa. Yang luar biasa adalah kegugupan Istana yang tidak mampu mengolah isu tentang kepulangan HRS,"ucap Rocky.
 
Baca Juga: Bukan Kebencian pada NU, Polri Ungkap Motif Pernyataan Gus Nur sebagai Rasa Peduli, Benarkah ?
 
Rocky menyebut ini hal menarik yang terjadi pada rezim saat ini, dimana istilah "kembali"nya HRS menjadi hal yang membuat para penguasa bingung, terlihat dari jawaban jawaban pemerintah yang seolah santai dan tak masalah perihal kepulangan HRS namun sebenarnya gugup.
 
Keadaan ini menurut Rocky membuat publik bertaruh tentang apa kira-kira tindakan pemerintah atas polemik HRS ini. Apakah akan menerima atau menolak HRS pulang dan bagaimana publik opini pemerintah atas hal tersebut.
 
"Jadi sekarang bola panas ada pada pemerintah atau Presiden Jokowi itu,"ucap Rocky.
 
Baca Juga: Jokowi Suka Melempar Bantuan dari Mobil, Refly Harun: Protokoler, Tapi Penghinaan Masyarakat Bawah
 
Menurut Rocky, hal ini terjadi akibat kegagalan Presidan Jokowi untuk menghadirkan harmoni sosial. Presiden Jokowi dari awal kekuasaannya sudah memulai dengan membelah keakraban sosial.
 
Disisi lain, Habib Rizieq sendiri sudah seorang pemimpin. Karena faktanya HRS punya pengikut yang setia terhadapnya dan mengharapkan beliau kembali untuk memimpin.
 
Menurut analisis Rocky, sebenarnya pemerintah punya kesempatan untuk mengambil keuntungan dari kepulangan HRS, dengan mengajak dialog ke Istana misalnya. Namun pemerintah juga mencemaskan sebaliknya. 
 
"Itu yang menyebabkan pemerintah sampai sekarang nggak tahu mau ngomong apa soal  Habib Rizieq"kata Rocky.
 
Baca Juga: Orang Indonesia Makin Lucu, Komeng: Pelawak Tersaingi, Kebebasan Dijaga Ketat Sensor Sekarang
 
Rocky menyebut Pemerintah kehilangan argumentasi diplomatis untuk menerangkan kepada publik tentang status HRS. Ini juga menunjukkan bahwa Pemerintah inconfident dalam menghadapi HRS.
 
Rocky juga menganalisis bahwa kepulangan HRS adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi oleh Pemerintah tentang apa yang akan terjadi nantinya. 
 
"Pemerintah nggak mampu untuk membaca apa yang akan diucapkan oleh habib rizieq dimenit pertama dia tiba. Apakah bisa diajak negosiasi atau jangan jangan beneran revolusi"kata Rocky.
 
Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11
 
Padahal sebenarnya, menurut Rocky, pihak pihak oposisi itu seharusnya dari awal diundang saja ke istana dan diajak berdialog.    Namun, respon pemerintah saat ini justru sebaliknya. Dan ini menunjukkan bahwa pemerintah gagap menghadapi oposisi.
 
"Jadi pemerintah gagap menghadapi oposisi, nggak punya grammer"ucap Rocky.
 
Terakhir, Rocky bahkan menilai pemerintah terlalu pengecut untuk membuka dialog. Sementara itu, kepulangan Habib Rizieq sendiri sampai sekarang masih belum bisa dipastikan.

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler