Jika Penolakan UU Cipta Kerja Tidak Didengar, Rocky Gerung: Masyarakat Bisa Mati Ketawa Cara Rusia

- 25 Oktober 2020, 21:30 WIB
Potret Rocky Gerung dan  komika Bintang Emon.
Potret Rocky Gerung dan komika Bintang Emon. /kolase Pikiran-Rakyat.com

PR CIREBON - Rasanya Undang-Undang (UU) Cipta Kerja masih menyisakan gejolak penolakan di kalangan masyarakat, lantaran UU Cipta kerja masih diambang ketidakpastian karena jumlahnya yang berubah ubah.

Kritik-kritik pedas pun sudah terlontar dari sejumlah pejabat politik yang menolak atas pengesahan UU sapu jagat ini.

Setali tiga uang, pengamat politik sekaligus filsafat terkenal Rocky Gerung kembali berkomentar tentang UU Cipta Kerja yang ia bilang bahwa UU Cipta Kerja tidak hanya merampingkan birokrasi, namun sekaligus membunuh institusi.

"Saya kira itu benar, UU Cipta Kerja ini bukan hanya merampingkan birokrasi, tapi sekaligus membunuh institusi, jadi selesai semua problem," ujar Rocky dalam video di akun Youtube Rocky Gerung Official berjudul "Bintang Emon Layak Jadi Staff KSP", dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Baca Juga: Indonesia Maju Dinilai Kabinet Pesta, Fahri Hamzah: Covid-19 Datang, Switch Jadi Kabinet Krisis

Menurut Rocky saat ini dunia sedang memperolok-olok Indonesia, berbagai macam cara menunjukkan demokrasi di Indonesia itu tidak masuk akal.

Selain itu, mantan dosen Universitas Indonesia itu juga mengomentari tentang fenomena komika yang ikut bersuara tentang aksi penolakan UU Cipta Kerja yang tidak direspon baik oleh pemerintah.

"Kalau sudah begini namanya dalam sejarah upaya untuk mengingatkan pemerintah sudah tidak didengar, demo sudah tidak dianggap. Orang akan masuk pada fasilitas 'mati ketawa cara Rusia'. Bedanya sekarang itu 'mati ketawa cara Monas'," komentarnya.

Baca Juga: RSD Gunung Jati Cirebon Ditutup Sementara, Imbas 39 Pegawai Terkonfirmasi Positif Covid-19

Publik saat ini sudah bisa mampu mengolok-olok dengan cara menghumorkan atau memparodikan peristiwa yang berkecamuk di masyrakat, hal ini tentunya perlu tingkat kecerdasan yang tinggi.

Rocky mengungkapkan bahwa Istana masih menggunakan cara yang tidak pernah berubah, yaitu cara keras.

"Saat ini Istana itu masih cara yang sama dalam merespon publik, yaitu cara keras. Jadi kalau pemerintah bilang hoaks ya hoaks," ungkap Rocky.

Namun mungkin jika komika memparodikan gaya bicara Istana, menurut Rocky akan menjadi "kalau saya bilang pemerintah tidak waras ya tidak waras".

Baca Juga: Khawatir Klaster Covid-19 Bioskop, PDIB: Gugus Tugas Harus Pantau Protokol Kesehatan di Setiap Buka

Selain itu Rocky juga mengomentari terkait pernyataan salah satu komika yang sedang menjadi perhatian publik yaitu Bintang Emon.

Menurutnya jika juru bicara Kantor Staff Presiden (KSP) memiliki IQ seperti Bintang Emon, publik bisa saja percaya dengan ucapan-ucapan humor.

"kalau ucapan-ucapan humor itu bikin orang jadi tidak tegang, jadi kita perlu dorong Emon untuk jadi juru bicara KSP," kata Rocky.

Saat ini UU ITE agaknya menjadi boomerang bagi sebagian pengguna media sosial, lantaran mereka tidak bisa bebas menyuarakan aspirasinya.

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Rocky Gerung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x