Demo BEM SI Hasilkan 2,1 Ton Sampah, Kadis LH DKI: Demi Cegah Sumbatan, 200 Petugas Kebersihan Turun

21 Oktober 2020, 15:27 WIB
PETUGAS Kebersihan saat membersihkan jalanan titik pusat massa aksi penolakan UU Cipta Kerja.* /ANTARA /

PR CIREBON - Aksi penyampaian pendapat yang dilakukan oleh elemen mahasiswa, dan buruh di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa, 20 Oktober kemarin, telah menyisakan tumpukan sampah seberat 2.1 ton yang tersebar di sejumlah ruas jalan dan fasilitas umum.

Hal itu disampaikan oleh Andono, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) DKI Jakarta, melalui keterangan tertulisnya yang diterima RRI.

Andono menyebut bahwa begitu massa aksi penyampaian pendapat yang berlangsung kemarin telah berhasil dibubarkan oleh pihak petugas keamanan, pihaknya langsung melakukan pembersihan ruas jalan dan fasilitas umum lainnya.

Baca Juga: Rapid Test Tidak Bisa Nyatakan Orang Positif Covid-19, IDI: Itu Hanya Alat Screening

"Begitu massa mulai membubarkan diri petugas langsung gerak cepat mengangkut sampah sisa aksi penyampaian pendapat yang ada di jalan, trotoar, dan JPO. Total 2.1 ton sampah kami angkut," kata Andono kepada RRI, Jakarta Rabu 21 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Langkah cepat untuk segera membersihkan sampah-sampah yang dihasilkan dari aksi penyampaian pendapat itu, tutur Andono, dikarenakan melihat cuaca hujan yang terjadi pasca aksi tersebut berakhir.

Diketahui, aksi demo itu selain sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan UU Ciptaker, aksi tersebut juga dilakukan dalam rangka memperingati satu tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Tak Ada Penularan Covid-19, Tahap Pertama Umrah Sukses Dilaksanakan dengan Diikuti 125 Ribu Jamaah

Lanjut Andono, hal tersebut bertujuan untuk mencegah adanya sampah-sampah yang terbawa aliran air akibat hujan, sehingga menutup dan menyumbat saluran air.

"Kami langsung tangani secepatnya supaya sampah tidak menimbulkan genangan air karena saluran dan tali-tali air tersumbat," tuturnya.

Andono mengungkapkan, setidaknya dalam upaya pembersihan sampah itu, pihaknya melibatkan 200 petugas serta 24 unit armada pembersihan sampah yang terdiri dari tiga unit truk sampah tiper, sembilan unit truk sampah anorganik, enam unit penyapu jalan otomatis (road sweeper), dan enam unit pikap. 

Baca Juga: Penyelidikan Korupsi Waskita Karya Berlanjut, KPK Periksa Dua Pegawai Terkait Proyek Fiktif

Petugas dan kendaraan khusus pembersihan jalan dan sarana fasilitas umum itu, lanjutnya, lebih difokuskan pada titik lokasi utama aksi penyampaian pendapat yang berada disekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.

"Petugas melakukan pembersihan jalan dan fasilitas umum di Silang Monas, Jalan Kebon Sirih, Tugu Tani, Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Abdul Muis," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler