Sesumbar Angka Sembuh Covid-19 Naik, Luhut Khawatir Klaster Baru Muncul karena Demo dan Musim Hujan

7 Oktober 2020, 10:20 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan. /Foto: Instagram @luhut.pandjaitan/

PR CIREBON – Pasien sembuh Covid-19 di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Dikabarkan bahwa nilai kesembuhan pasien meningkat sedangkan nilai kematian cenderung menurun, saat ini hanya 3,66 persen.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam acara Indonesia Lawyer Club atau ILC dengan tema ‘Benarkah Rumah Sakit Meng-Covid-kan Semua Pasien Meninggal?’ yang ditayangkan pada Selasa malam tadi.

"Saya dan teman-teman berupaya kalau bisa dalam beberapa bulan ke depan menjadi tiga persen sehingga sama dengan WHO," kata Luhut dalam acara tersebut.

Baca Juga: Singgung Ambang Batas Pencalonan, Refly Harun Sebut Gatot dan Moeldoko Punya Peluang di Pilpres 2024

Dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, partner sindikasi konten Viva, tren peningkatan tersebut berdasarkan data selama dua minggu terakhir di daerah-daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta. Empat provinsi tersebut semakin membaik, akan tetapi di Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan, menurut Luhut, masih ada masalah-masalah serius.

Luhut juga mengkhawatirkan penambahan kasus Covid-19 masih bisa bertambah jika tidak disiplin melakukan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.

"Yang saya khawatirkan ini kan musim hujan, 44 persen dari prakiraan BMKG akan lebih parah dari kondisi normal. Tapi, kami sudah koordinasikan ke gubernur, kepala daerah, BMKG dan lainnya untuk menanganinya," lanjut Luhut.

Baca Juga: Tolak UU Omnibus Law, Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Banten Diwarnai Ledakan Petas dan Ricuh

Selain itu, kata Luhut, adalah aksi demonstrasi. Luhut mencemaskan bila aksi-aksi dan demo yang dilakukan sejumlah pihak belakangan ini akan menciptakan klaster baru Covid-19.

"Kedua, demo-demo tadi. Pasti akan menimbulkan klaster baru. Jadi Anda harus tanggung jawab kalau terlibat itu," tutur mantan Staf Kepresidenan tersebut.

Karena itulah, Luhut mengimbau agar ketua-ketua serikat pekerja atau organisasi-organisasi berpikir jernih saat menyerukan sesuatu, seperti dalam mengkritisi RUU Cipta Kerja.

"Jadi Anda secara langsung dan tidak langsung akan membuat orang lain menderita, lho," pungkas Luhut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Viva

Tags

Terkini

Terpopuler