Bukan Resesi, Para PengusahaLebih Takut Pandemi Berkepanjangan Hambat Aktivitas Ekonomi

27 September 2020, 07:15 WIB
Ilustrasi Resesi /Google/

PR CIREBON - Para pengusaha Indonesia yang menjadi paling terdampak Pandemi mengaku tak takut resesi ketimbang mengetahui waktu pasti akhir pandemi, karena aktivitas ekonomi akan sendirinya membuat Indonesia keluar dari resesi.

Untuk itu, mereka cenderung pasrah dan mendukung perpanjangan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ketat Jakarta, hingga 11 Oktober 2020 mendatang, seperti disampaikan Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang.

"Bagi dunia usaha tidak ada pilihan juga bahwa kami harus menerima dan melaksanakan aturan main PSBB sekalipun membatasi ruang gerak operasional usaha kami," ungkap Sarman dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Sabtu, 26 September 2020.

Baca Juga: Bak Kena Karma, Djoko Tjandra Ngaku Tertipu Pinangki dan Andi Irfan terkait 10 Action Plan Kasusnya

Lebih lanjut, Sarman menguraikan dampak perpanjangan PSBB ketat, sudah pasti semakin memberatkan pengusaha. Ini terlihat dari transaksi yang minim, omzet yang turun hingga 80 persen, arus kas (cashflow) semakin tertekan serta biaya operasional yang akan semakin membebani pengusaha.

Namun begitu, risiko-risiko tersebut harus dihadapi dan ditanggung bersama, karena penerapan PSBB kali ini jadi pembatasan terakhir agar ada kepastian bagi dunia usaha.

Untuk itu, ia berharap pemerintah semakin cepat mengendalikan dan menekan penularan Covid-19, akan semakin cepat pula upaya pemulihan ekonomi.

Baca Juga: PSBB Anies Baswedan Mulai Dipuji, Anak Buah Sri Mulyani: Bukan Negatif, Investor Makin Percaya

"Karena jika pandemi Covid-19 ini semakin berkepanjangan maka masalah yang akan timbul akan semakin besar seperti angka PHK yang semakin bertambah,semakin banyaknya UMKM yang akan tutup, angka kemiskinan bertambah dan munculnya berbagai masalah sosial," jelasnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Adapun saat ini, dunia usaha lebih mengkhawatirkan pandemi yang berkepanjangan ketimbang resesi, karena kehidupan normal akan membuat aktivitas ekonomi berjalan yang mendukung keluar dari resesi.

"Bagi kami pengusaha tidak khawatir dengan resesi, yang kami khawatirkan jika pandemi ini berkepanjangan. Kita menyadari bahwa fundamental ekonomi kita masih kuat, jika pandemi ini segera kita akhiri maka dengan normalnya kembali berbagai aktivitas ekonomi dan bisnis maka kita akan cepat keluar dari resesi," terangnya.

Baca Juga: Rapat DPRD Bekasi Mendadak Dibubarkan, Petugas Medis Jemput ASN Terkonfirmasi Positif Covid-19

Dengan demikian, kunci utama masalah ekonomi di tengah pandemi yakni bagaimana semua pihak berperan mematikan penyebaran Covid-19 dengan konsisten melaksanakan protokol kesehatan.

Selain itu, Sarman berharap pemerintah dapat memperketat pengawasan, penindakan secara tegas serta sanksi kepada para pelanggar protokol kesehatan selama PSBB ketat,sehingga efektivitas kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 dapat dirasakan.

"Tidak ada lagi toleransi dan dispensasi ini pertaruhan akan masa depan ekonomi dan keselamatan semua,tindakan tegas kepada setiap orang yang melanggar protokol kesehatan menjadi sesuatu yang harus diterapkan secara tegas dan konsisten," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler