Presiden Jokowi Pakai Baju Adat TTS dalam Upacara HUT RI ke-75, Makna Berkaitan Keberanian Lelaki

18 Agustus 2020, 08:30 WIB
Baju Jokowi saat Upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2020 /

PR CIREBON - Upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-75 nampak meriah dengan kehadiran busana adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenakan Presiden Joko Widodo.

Tepatnya, baju adat Jokowi dengan kain tenun aneka warna yang menyimbolkan banyak makna itu dipakai saat Presiden Jokowi menjadi Inspektur Upacara HUT RI ke-75 pada Senin, 17 Agustus 2020

Berdasarkan keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, kain yang dikenakan Jokowi adalah kain motif kaif berantai Nunkolo yang merupakan salah satu daerah di TTS.

Baca Juga: Banggakan Nine Bangkit, Warga Lombok Kibarkan 1000 Bendera dengan Seluruh Petugas Upacara Perempuan

Hanya saja, motif itu dimodifikasi dari bentuk belah ketupat (motif geometris) dengan batang tengah yang berarti sumber air.

Sedangkan bagian pinggir kain yang dikenakan Jokowi, diketahui ada motif bergerigi yang melambangkan wilayah berbukit dan berkelok-kelok.

"Warna merah melambangkan keberanian laki-laki Nunkolo," tulis Biro Pers Sekretariat Presiden, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Senin, 17 Agustus 2020.

Baca Juga: Indonesia Pernah Terjebak Demokrasi Semu, PKS: Jangan Buat Pandemi Jadi Cara Langgengkan Kekuasaan

Tak lupa pada kesempatan itu, Jokowi juga nampak mengenakan berbagai aksesoris lainnya, seperti ikat kepala dan tas sirih pinang.

Tepatnya, ikat kepala yang dikenakan Jokowi berjenis Yi U Raja yang membentuk menyerupai dua tanduk kecil.

"Ikat di kepala sebagai penutup kepala sebagai pelindung yang menjadi tanda kebesaran Raja sebagai Mahkota," kata Biro Pers Sekretariat Presiden.

Hingga akhirnya, penampilan itu makin sempurna dengan tas sirih pinang yang digambarkan sebagai alat pemersatu tanda kasih dan hormat, sehingga selalu dibawa tiap saat.

"Tas sirih pinang dan kapur Budaya makan sirih pinang sebagai budaya pemersatu/persatuan dan juga melambangkan tanda kasih dan hormat, maka kemanàpun selalu membáwa tas sirih pinang." pungkas Biro pers Sekretariat.

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler