Sudah Diusulkan Jadi Bagian UNESCO Geopark Dunia, Kawah Ijen Bersiap Memukau Turis Mancanegara

6 Agustus 2020, 18:57 WIB
Ilustrasi kawah ijen /

PR CIREBON - Wisata alam Indonesia yang menampilkan keindahan pegunungan, Kawah Ijen memberi kabar menggembirakan karena berpeluang menjadi bagian UNESCO Geopark Dunia.

Lebih detailnya, hal ini dituturkan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) yang menyatakan Kawah Ijen secara resmi diusulkan menjadi bagian UNESCO Global Geopark (UGG) alias jaringan geopark dunia.

Sontak saja, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersyukur atas dukungan dari pemerintah pusat melalui Ketua Harian KNIU Kemendikbud, Prof Arief Rachman. Pasalnya, Azwar merasa telah difasilitasi surat pengajuan Geopark ijen menjadi bagian dari jaringan geopark dunia.

Baca Juga: Refly Harun Diam-diam Puji Presiden Jokowi, Sebut Periode Pertama Miliki 'Starting Point' Tinggi

"Kami sudah berkomunikasi dengan KNIU, dan informasi yang kami dapat suratnya sudah dikirimkan ke Sekretariat International Geoscience and Geoparks Programme (IGGP) UNESCO di Paris," ungkap Bupati Anas, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Kamis, 06 Agustus 2020.

Lebih lanjut, gelar UGG yang akan didapat ke depan, diharapkan dapat melibatkan UNESCO untuk mempromosikan Banyuwangi sebagai bagian dari jaringan geopark dunia, sehingga secara otomatis akan mengatrol posisi Banyuwangi sebagai destinasi yang kaya pesona alam dan budaya.

Selain itu, Anas pun akan mengupayakan peningkatan keterlibatan masyarakat lokal dalam melindungi dan menjaga kekayaan alam di wilayah situs geopark tersebut.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Bali, Jerinx SID Datang Tanpa Masker dan Gunakan Kaos 'Indonesia Tolak Rapid'

”Sejumlah bukti telah menunjukkan, setelah masuk UGG, jumlah orang yang ingin datang semakin besar, termasuk dari kalangan internasional. Tentu ujungnya adalah menggerakkan ekonomi lokal, terus membuka lapangan pekerjaan melalui sektor-sektor turunan yang tumbuh, seperti olahan pangan, UMKM, seni pertunjukan, jasa transportasi, dan sebagainya,” paparnya.

Di sisi lain, Prof Arief Rachman mengatakan segera memfasilitasi Banyuwangi menyelesaikan proses administrasi dokumen seperti yang disyaratkan UGG.

"Akan segera kami selesaikan letter of intent terkait penyampaian dokumen. Kami akan bantu siapkan ini," ungkap Arief dalam rakor secara virtual yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu, 05 Agustus 2020.

Baca Juga: Perang Dinasti Politik Ada di Tangerang Selatan, PDI-P dan Gerindra Mesra Lagi usai Pilkada Solo

Pasalnya, proses penominasian situs Geopark Ijen, Banyuwangi sendiri harus dilakukan dengan menyiapkan dokumen aplikasi dossier yang memuat informasi dan deskripsi ilmiah.

Adapun deskripsi ilmiah ini berkaitan dengan potensi warisan geologi dan geo-konservasi, serta program peningkatan kapasitas masyarakat yang ada di sekitar wilayah Geopark Ijen.

Sebagai informasi, karakteristik utama yang diunggulkan dari situs Geopark Ijen adalah keelokan kawasan Gunung Ijen yang mengedepankan tiga komponen pariwisata, yaitu wisata geologi, biologi, dan budaya.

Baca Juga: Khusus Pekerja Bergaji di Bawah Rp5 Juta, Erick Thohir Sebut Syarat Utama Harus Terdaftar BPJS

Sementara itu, Gunung Ijen sebelumnya juga telah ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer dunia oleh UNESCO lewat sidang International Coordinating Council UNESCO di Peru pada 2016 lalu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler