Gibran Diduga Bakal Lawan Kotak Kosong, Pengamat: Jangan Remehkan, Kekecewaan Rakyat dapat Menang

21 Juli 2020, 13:43 WIB
ACHMAD Purnomo (kiri) dan Gibran Rakabuming (kanan).* //RRI

PR CIREBON - Langkah politik Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sudah dimulai sejak ia resmi diusung PDIP untuk maju Pilkada Solo 2020.

Namun rupanya, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi mengatakan langkah Gibran hanya dapat dikalahkan oleh kekecewaan masyarakat Solo.

Lebih lanjut, Ari mendasarkan pernyataannya krena Gibran berpotensi melawan kotak kosong lantaran hampir semua partai mendukung terkecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga: PNS Terancam Pensiun Massal usai Presiden Jokowi Bubarkan 18 Lembaga Negara

Hanya saja, Gibran tak boleh berada di atas angin dan meremehkan lawan kotak kosong. Pasalnya, Ari mencontohkan warga Makassar pernah memenangkan kotak kosong karena merasa dikecewakan dengan deretan calon kepala daerah mereka.

"Jangan menganggap lawan kotak kosong pasti menang. Ada kejadian di Makassar justru kotak kosong yang menang, karena kekecewaan masyarakat bisa tersalurkan dari kehadiran kotak kosong," ungkap Ari dalam pernyataan yang dikutip RRI pada Senin, 20 Juli 2020.

Tepatnya, kemenangan kotak kosong terjadi saat pemilihan Wali Kota Makassar pada pertengahan tahun 2018, sekaligus membungkam suara koalisi parpol.

Baca Juga: Hobi Bermain Tirai Menirukan Sosok Hantu, Seorang Bocah Tak Sadar Tewas Tercekik karena Ulahnya

Dalam sejarahnya, kotak kosong itu muncul di Makassar setelah Mahkamah Agung (MA) mencoret pasangan Mohammad Ramdhan Danny Pomanto dan Indira Mulyasari (DIAmi) dari bursa Pilwalkot Makassar.
Atas putusan itu, Pilwalkot Makassar saat itu hanya diikuti oleh pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

"Kalau kita bicara soal Solo, ini kan sebuah pencideraan bahwa apa yang diusulkan dari bawah tiba-tiba dirubah dengan putusan atas," terang Ari.

Namun demikian, Ari tak menampik bahwa kesuksesan Gibran dalam mengarungi Pilwalkot Solo tergantung kepiawaian dirinya dalam kerja politik.

Baca Juga: Demi Gibran Maju Pilkada Solo 2020, Pengamat Sebut Kekuasaan Jokowi Buat DPP PDIP Turun Langsung

"Kembali lagi soal menang atau tidak, kembali kerja-kerja politik dari Gibran, apakah bisa diterima masyarakat Solo atau tidak," ujarnya.

Seiring dengan itu, Ari juga melihat potensi dampak yang akan dirasakan PDIP bila Gibran tidak berhasil meraih kursi nomor satu di Solo tersebut.

"Justru yang menjadi kekhawatiran saya menang atau tidaknya Gibran, itu akan menjadi pelajaran tersendiri bagi PDI-Perjuangan," pungkasnya.

Baca Juga: Fahri Hamzah Cs Sowan ke Istana, Diduga Bakal Merapat ke Pemerintahan Presiden Jokowi

Sementara itu, Gibran diketahui mendapatkan rekomendasi DPP PDIP sebagai calon wali kota Solo, sehingga ia berhasil menendang pesaing potensialnya, Achmad Purnomo.

Detailnya, PDIP lebih memilih Putra Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo dalam Pilkada serentak 2020.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler