Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan: Seluruh Pasien Virus B117 di Indonesia Telah Sembuh

12 Maret 2021, 20:05 WIB
Siti Nadia Tarmizi selaku juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan. /tangkap layar YouTube Kementerian Kesehatan.

PR CIREBON - Sebanyak enam pasien kasus Covid-19 varian baru virus B117 di Indonesia semuanya telah pulih.

Kabar pulihnya seluruh pasien virus B117 di Indonesia ini dikabarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Berdasarkan hasil laporan laboratorium, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan keseluruhan pasien virus B117 telah pulih.

Baca Juga: Viral Video Aparat Desa Marahi Seorang Guru, Dewi Tanjung: Kalau Rusak Perbaiki!

"Pun dengan hasil pelacakan terhadap sejumlah orang yang berinteraksi dengan pasien dilaporkan negatif berdasarkan hasil laporan laboratorium kesehatan," kata Siti Nadia Tarmizi.

Hal ini disampaikan Siti Nadia Tarmizi saat menjadi pembicara pada webinar "Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Jumat 12 Maret 2021.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dalam Antara, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan kasus itu diketahui, kemudian dilacak dan diperiksa.

Baca Juga: Papua Nugini Ucapkan Perpisahan pada 'Ketua Agung' Michael Somare dalam Upacara Kenegaraan

"Kasus B117 sekarang semuanya sehat. Mereka tidak perlu pelayanan darurat dan sekarang semua sudah sembuh dan kasus kontak dengan mereka sudah kami ambil sampelnya," ujarnya.

"Semua sudah dicek dan semua negatif. Ternyata semuanya sehat," sambung Siti Nadia Tarmizi.

GSAID atau lembaga nirlaba pengumpul data genome virus influenza dan Covid-19 di dunia, sebelumnya melaporkan dua kasus B117 terjadi dari Karawang.

Baca Juga: Lirik Lagu Maafkan Aku Terlanjur Mencinta Tiara Andini, Pernah Dicover Ryewook Super Junior

Serta satu kasus di Sumatera Utara, satu kasus dari Sumatera Selatan, satu kasus di Kalimantan Timur dan satu kasus di Kalimantan Selatan.

Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia saat ini telah memiliki total 16 laboratorium yang dibagi berdasarkan regional dengan kemampuan menganalisa whole genome sequences atau pengurutan keseluruhan genom dalam mendeteksi dini kemunculan varian baru.

"Tidak semua laboratorium punya kemampuan ini. Sebagian besar whole genome sequences dilakukan di perguruan tinggi," katanya.

Baca Juga: Tokyo Kembali Buka Masjid Utama Setelah Tutup Dua Bulan Akibat Pembatasan Covid-19

Pengembangan jejaring laboratorium melalui kerja sama peningkatan jumlah sampel whole genome sequences diharapkan dapat meningkatkan jumlah sampel penelitian di Indonesia.

"Diharapkan pengembangan jejaring ini untuk bantu laboratorium potensial lainnya pengembangan whole genomes sequences," katanya.

Ada 16 laboratorium yang kini dibagi berdasarkan regional.

Baca Juga: Terungkap Sosok Pelapor Pertama Rencana Kudeta AHY, Ajak Kader Demokrat Tolak KLB

Selain Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Libangkes), ada pula Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), UIN Jakarta, Universitas Padjadjaran dan lainnya.

"Ini sentra whole genomes sequences diambil dari para pelaku perjalanan, dari puskesmas dan dari rumah sakit," katanya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler