Bandingkan dengan Ahok, Teddy Gusnaidi Sebut Banjir di Jakarta Tak Teratasi Karena Anies Baswedan

8 Februari 2021, 21:20 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi. / /Twitter.com/@TeddyGusnaidi

PR CIREBON – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi kembali menyinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal masalah banjir. 

Teddy Gusnaidi menilai semenjak Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta, titik banjir di Ibu Kota menjadi lebih banyak dari sebelumnya.

Menurut Teddy Gusnaidi, sepeninggalan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, titik banjir di Ibu Kota tidak berkurang secara maksimal.

Baca Juga: Akibat Perselisihan, Seorang Janda Harus Pasrah Kehilangan Dua Anaknya Setelah Ditembak Sang Pacar

Padahal, saat Ahok memimpin Ibu Kota, titik banjir menyusut dari 2.200 menjadi hanya 80 titik saja.

“Ahok jadikan 2.200 titik banjir menjadi 80 titik. Banyak warga yang tidak kebanjiran lagi,” ucapnya.

Sayangnya, Ahok terpaksa harus meninggalkan jabatannya dan posisi Gubernur digantikan sementara oleh wakilnya yaitu Djarot Saiful Hidayat, sebelum kemudian Anies Baswedan memimpin.

“Ahok tinggal menyelesaikan 80 titik, sayang beliau tidak lagi menjadi Gubernur,” tambahnya.

Baca Juga: Kunjungi Kapolri, Menpora Zainudin Amali Bahas Kelanjutan Kompetisi Olahraga di Tengah Pandemi

Teddy Gusnaidi menyayangkan kepemimpinan Anies Baswedan yang tidak mau mengikuti program Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta.

“@aniesbaswedan tidak mau ikuti program Ahok, bahkan sampah di kali kembali menumpuk. Makanya warga kebanjiran lagi,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi pada Senin 8 Februari 2021.

Diketahui, sebanyak 13 pintu air berstatus Siaga III pada Senin dini hari (8 Februari 2021) setelah hujan mengguyur wilayah DKI Jakarta.

Berdasarkan laporan dari laman poskobanjirsda.jakarta.go.id yang diakses pukul 12.50 WIB, 13 pintu air yang mengalami kenaikan status, yakni Bendung Katulampa di bagian hulu untuk aliran Sungai Ciliwung dengan ketinggian air 88 sentimeter.

Baca Juga: Tingginya Intensitas Hujan Pekan Pertama Februari 2021, Sejumlah Wilayah di Indonesia Dilanda Banjir

"Peil Schaal" (PS) Depok dengan ketinggian 219 sentimeter dan Pintu Air Manggarai ketinggian air 808 sentimeter, melansir dari ANTARA.

Kemudian Pintu Air Karet untuk aliran banjir kanal barat dengan ketinggian 517 sentimeter. Pintu air Marina Ancol untuk aliran air laut dengan ketinggian 185 sentimeter.

Selanjutnya PS Pesanggrahan dengan ketinggian air 173 sentimeter. PS Angke Hulu dengan ketinggian air 214 sentimeter.

PS Sunter Hulu dengan ketinggian 182 sentimeter. PS Pulo Gadung dengan ketinggian 607 sentimeter.

Baca Juga: Tanggapi SKB 3 Menteri Terkait Seragam Sekolah, Abdul Mu’ti: Tak Perlu Dibesar-besarkan

Lalu, Pintu Air Istiqlal dengan ketinggian 327 sentimeter. Pintu Air Jembatan Merah dengan ketinggian 175 sentimeter.

Pintu Air Flushing Ancol dengan ketinggian 187 sentimeter dan Pintu Air Hek dengan ketinggian 210 sentimeter.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @TeddyGusnaidi

Tags

Terkini

Terpopuler