"Awalnya dari mahasiswa yang KKN, kemudian mengajak saya untuk berkolaborasi. Karena di sini daerah yang banyak buah mangganya, setelah itu saya kembangkan sendiri, mulai dari tahun 2017," ungkapnya
Dedi menuturkan, setiap musim panen mangga, hampir seluruh kecamatan di Indramayu menghasilkan buah mangga. Maka tidak jarang, setiap musim panen banyak buah mangga berserakan di bawah pohon yang ditanam oleh warga.
Baca Juga: INFON BMKG: 24 ZoM Masuki Musim Hujan Pada September Ini, Daerahmu? Cek di Sini
Melihat banyaknya buah mangga saat musin panen tersebut, mendorong Dedi mengembangkan kemampuannya untuk membuat olahan berbahan dasar dari buah mangga.
"Kalau lagi musim mangga, di desa saya ini Desa Jatisura, buah mangga itu pasti melimpah. Kalau kita nyari di bawah pohon saja, bisa dapat satu karung sampai dua karung. Karenanya kita manfaatkan biji mangganya itu biar bisa menghasilkan uang," tutur dia.
Dedi pun kemudian mulai mencoba membuat makanan dan minuman dari olahan buah mangga. Dari situlah terciptanya kopi biji mangga yang memiliki rasa berbeda dengan kopi pada umumnya.
"Kalau kopi biasa pada umumnya rasanya ada yang pahit, kalau dikasih gula ya manis. Tapi untuk kopi biji mangga ini rasanya ada manis, asam, pahit, dan juga ada rasa mangganya. Apalagi pas di oven, aroma mangganya keluar," jelas Dedi.
Dedi menyatakan, tidak ada bahan campuran dalam pengolahan kopi tersebut, ia hanya menggunakan biji mangga untuk dijadikan bahan dasar kopi. Dalam penjualannya, Dedi mengemas kopi olahannya itu dengan kemasan 100 gram.
Baca Juga: FIFA Matchday, Timnas Indonesia Kalahkan Turkmenistan 2-0, STY Katakan Ini