Setidaknya ada 4 Alasan Campak Bisa Lebih Bahaya dari Covid-19

- 26 Januari 2023, 15:05 WIB
virus campak dan gejala serangan
virus campak dan gejala serangan /

SABACIREBON-Covid-19 belum usai, namun kini penyakit lama yang sudah cukup dikenal, Campak, kini muncul lagi.

Bukan hanya muncul, campak sudah mewabah dan sejumlah daerah di Indonesia sudah dinyatakan menjadi KLB, tercatat 12 Provinsi sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), termasuk Provinsi Jabar.

Di Jabar, dua daerah yakni Kabupten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat sudah dinyatakan sebagai daerah KLB campak.

 Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara dan Isterinya Dituntut 12 Tahun Penjara

Di Sumut, selama tahun 2022, tercatat ada 126 kasus campak, dengan kasuss terbanyak terjadi di Kota Medan.

Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada 2021 anak yang terkonfirmasi terpapar campak sebanyak 132 orang. Jumlah itu kemudian meningkat menjadi 3.341 kasus pada 2022.

Satu hal yang perlu diketahui masyarakat bahwa campak, mirip dengan Covid-19, merupakan penyakit menular dan berbahaya.

Baca Juga: Sidang Sambo : Kejujuran Bharada E di Tengah Tekanan Diganjar Tuntutan 12 Thn Penjara. Manfaat Collaborator?

Untuk penanganan campak, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menggulirkan sejumlah upaya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di dua daerah, yakni Kabupaten Bogor dan Bandung Barat.

Caranya dengan melakukan tata laksana kasus, melakukan komunikasi risiko kepada masyarakat dan pengambil kebijakan, serta pelaksanaan respons imunisasi segera (outbreak response imunization/ORI) berdasarkan hasil kajian epidemiologi.

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Berbagai Sumber Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x