Yang menarik di jalan Asia Afrika ini terdapat gapura kecil yang menyerupai terowongan di dindingnya ada sebuah tulisan “Bumi Pasundan Terlahir ketika Tuhan sedang tersenyum”.
Sedangkan ,jika kita berjalan dari arah museum KAA, lalu di sisi sebaliknya ada tulisan milik Pidi Baiq “dan bandung bagiku bukan cuma masalah geografis. Lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi”.
Baca Juga: Kasus Pembongkaran Situs Sultan Matangaji, Ketua Laskar Macan Ali Cirebon Sebut Ada Kesalahpahaman
Gedung Merdeka
Disepanjang jalan tersbut ada beberapa gedung yang paling mencolok dan banyak disoroti oleh para pengunjung yang berjalan kaki, yaitu salah satunya Gedung Merdeka.
Gedung Merdeka ini adalah gedung paling terkenal sepanjang jalan Asia Afrika tempat Konferensi Asia Afrika berlangsung pada tahun 1955.
Bangsa-bangsa di Asia Afrika bersatu, bersepakat untuk membangun kerjasama antar Negara serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia.
Monumen Konferensi Asia Afrika (KAA)
Ada lagi yang menarik perhatian para pejalan kaki yaitu monumen KAA, monument tersebut merupakan bangunan baru yang didirikan dimasa pemerintahan Ridwan Kamil.