Mempengaruhi Memori dan Kekebalan Tubuh, Berikut 7 Tanda Bahwa Stres Benar-benar Membunuh

- 15 Februari 2020, 20:35 WIB
ILUSTRASI gadis galau.*
ILUSTRASI gadis galau.* /Pixabay/RyanMcGuire//



PIKIRAN RAKYAT - Stres tidak lagi dianggap sebagai kondisi serius tetapi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.

Stres dapat merugikan kesehatan kita, baik secara mental maupun fisik.

Kita sering mengabaikan tanda-tanda stres sebagai masalah kecil. Namun ternyata gejala stres bukanlah masalah kecil dan dapat menumpuk jika dibiarkan sehingga berubah menjadi masalah kesehatan yang serius.

Baca Juga: Soal Pengembangan Alun-Alun Kejaksan, Disdik Tegaskan Tidak Ganggu Jadwal Praktik Olahraga Siswa

Simak 7 tanda stres yang benar-benar membunuh dan mempengaruhi kesehatan fisik, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Boldsky.

1. Masalah pencernaan

Stres mempengaruhi bagaimana makanan bergerak melalui tubuh yang dapat menyebabkan sembelit, diare, muntah, sakit perut, mual, dan lain-lain.

Pernafasan yang cepat, peningkatan denyut jantung, dan peningkatan hormon dapat memengaruhi pencernaan dan akan meningkatkan mulas dan asam lambung.

Juga, ketika sedang stres, hati akan terdorong untuk memecah lebih banyak gula yang dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Jika hal tersebut terjadi maka anda akan mulai menderita diabetes.

Baca Juga: Resmi Lantik Setiawan Wangsaatmaja, Ridwan Kamil: Tolong Hindari Politik Praktis

2. Penambahan berat badan

Stres melepaskan hormon dalam tubuh yang disebut kortisol yang dapat menurunkan laju metabolisme dan menghasilkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Stres juga dapat menyebabkan anda makan lebih banyak dan menyebabkan keinginan untuk makanan yang memiliki kandungan kalori tinggi.

3. Peningkatan risiko serangan jantung dan stroke

Stres memiliki efek buruk pada kesehatan jantung. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa itu mungkin meningkatkan risiko serangan jantung hingga 30 persen dan juga mengurangi kemungkinan bertahan hidup  setelah serangan jantung.

Stres dapat menyebabkan detak jantung melonjak dan lebih banyak darah yang dipompa ke seluruh tubuh untuk memasok oksigen yang cukup ke sel untuk mengimbangi aksi spiking.

Otot dan sel-sel otak membutuhkan lebih banyak oksigen untuk diproses yang mengarah ke tekanan darah tinggi yang pada gilirannya meningkatkan risiko terkena stroke.

Baca Juga: Berikan Berkah untuk Warga, Banjir di Cirebon Buat Lahan Kosong Menjadi Tempat untuk Memancing

4. Kekebalan rendah

Orang-orang yang terus-menerus di bawa tekanan lebih rentan terhadap pilek dan flu biasa.

Hormon stres melemahkan sistem kekebalan tubuh dan juga mengurangi kemampuannya untuk merespon dengan cepat.

Anda juga dapat melihat bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak waktu dan energi untuk pulih dari penyakit

5. Memori lemah

Stres jangka panjang dapat menurunkan kemampuan otak untuk mengingat sesuatu dan menyimpan informasi.

Stres dapat mempengaruhi memori jangka panjang dan pendek yang mengganggu aktivitas harian.

Baca Juga: Sempat Menjadi Teknis Lingkungan, Simak Prestasi dan Pengalaman dari Sosok Setiawan Wangsaatmaja

6. Sakit kepala

Stres dan sakit kepala saling terkait satu sama lain. Stres dapat menyebabkan sakit kepala dan begitupun sebaliknya.

Tingkat stres yang tinggi dapat membuat pembuluh darah di otak berdenyut, menyebabkan rasa sakit dan iritasi yang tajam.

Stres juga dapat menyebabkan nyeri dada dan sakit tubuh.

7. Stres otot

Saat stres, otot akan mengalami ketegangan yang menyebabkan sakit kepala, cedera sendi, kejang otot, sakit punggung, sakit bahu, atau sakit seluruh tubuh.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x