Mitos atau Fakta: Betulkah Pikiran Dapat Mengontrol Rasa Sakit?

- 14 Februari 2020, 21:20 WIB
ILUSTRASI banyak pikiran.*
ILUSTRASI banyak pikiran.* /Pixabay//

PIKIRAN RAKYAT - Semua orang pasti berjuang dengan rasa sakitnya masing-masing. Mungkin saat ini kita sedang berhadapan dengan sakit kepala yang melumpuhkan atau sesuatu yang lebih persisten seperti nyeri kronis.

Rasa sakit juga bisa terasa di saa-saat kita merasakan kesedihan dan putus asa seolah tak ada jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

Disaat-saat seperti itu, kita berharap bahwa kita hampir bisa berpikir rasa sakit itu pergi. Pertanyaannya, apakah mungkin untuk mengendalikan rasa sakit hanya dengan menggunakan pikiran?

Baca Juga: Protokol Kesehatan WHO untuk 238 WNI telah Dilalui, Presiden Jokowi: Jangan Perlakukan Mereka Berbeda

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Thrive Global, sangat mungkin untuk mengurangi beberapa bentuk rasa sakit hanya dengan pikiran kita.

Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa kita dapat mengendalikan tingkat rasa sakit kita dengan pikiran.

Bagaimana kita memandang rasa sakit kita dan bagaimana itu berdampak pada kehidupan kita sehari-hari dapat mengubah cara tersebut berdampak pada kita.

Baca Juga: Sukses Jajal Kemampuan Berakting, Ong Seong Wu Dikonfirmasi akan Merilis Sebuah Album Baru

Tentu saja hal itu tidak sesederhana memikirkan rasa sakitmu. Sejauh mana kita dapat mengurangi rasa sakit kita tergantung pada jenis rasa sakit yang dialami dan teknik yang digunakan.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua jenis rasa sakit dapat diatasi dengan pikiran kita. Namun, nyeri akut dan nyeri kronis dapat diatasi dengan pikiran.

Rasa sakit kronis tersebut dapat berupa rasa sakita tanpa sumber yang memiliki ikatan emosional besar antara rasa sakit dan pikiran. Dengan mengubah pikiran anda, anda dapat mengubah rasa sakit tersebut.

Baca Juga: Mudahkan Kebutuhan, 5 Aplikasi Perekam Panggilan Terbaik untuk Android 2020

Teknik terapi dapat mengubah cara seseorang memandang diri mereka sebagai orang yang menderita sakit. Hal itu juga dapat mengubah cara mereka memandang keterbatasan rasa sakit dan dampaknya sehari-hari.

Rasa sakit juga dapat dihilangkan dengan teknik-teknik yang meliputi terapi perilaku kognitif, terapi penerimaan dan komitmen, dan desensitisasi juga pemrosesan ulang gerakan mata.

Terapi-terapi tersebut dapat efektif namun tidak menghilangkan rasa sakit. Sebaliknya, mereka mengubah cara otak merasakan rasa sakit yang dapat menyebabkan penurunan tingkat rasa sakit.

Baca Juga: Jadi Langganan Banjir, Sistem Drainase Buruk Masih Intai Jalan Terusan Pemuda Cirebon

Mereka juga dapat mengubah cara seseorang memandang identitas mereka sebagai orang dengan rasa sakit kronis atau mengubah persepsi dampak rasa sakit pada kehidupan sehari-hari mereka.***

 
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Thriveglobal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x