Curah Hujan Tinggi, Permintaan Pasokan Cabai Buat Untung Para Petani di Cirebon

4 Februari 2020, 21:00 WIB
SEORANG petani di Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, memeriksa tanaman cabainya, beberapa waktu lalu. Kemarau panjang memicu munculnya serangan hama penyakit seperti patek atau antraknosa serta layu daun hingga produksi anjlok.*/NURHANDOKO/PR /Nurhandoko/
PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu terakhir, intensitas hujan terjadi cukup tinggi di wilayah Cirebon. Hal tersebut, membuat salah satu harga bumbu dapur yang sering digunakan memasak melambung cukup tinggi.
 
Di Cirebon, harga cabai melambung tinggi seiring dengan terjadinya hujan yang terus mengguyur, namun kondisi ini membuat berkah bagi para petani cabai.
 
Dikonfirmasi Pikiran-Rakyat.com secara langsung pada salah satu petani cabai, Ino mengatakan bahwa ia mengaku mendapat keuntungan dari tingginya permintaan cabai.
 
Baca Juga: Wacana Penghapusan Tenaga Honorer, Ketua FHPTK Cirebon: Sangat Disayangkan, Kami Belum Dapat Gaji yang Layak
 
Petani berusia 47 tahun tersebut mendapat keuntungan tinggi di masa panen cabai merah atau cabai lombok di lahannya sendiri yang terletak di Desa Winong, Kabupaten Cirebon.
 
Menurutnya, meski cuaca ekstrim yang melanda di wilayah Cirebon dan sekitarnya akhir-akhir ini, lahan cabai miliknya terbebas dari ancaman gagal panen atau puso.
 
Ino bersyukur, masa panennya kali ini hasilnya cukup melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan permintaan pemasok cabai.
 
Baca Juga: Usai Tandatangani Kesepakatan Bilateral, Indonesia dan Singapura Kembali Jalin Kerjasama di Bidang Pendidikan
 
Ia mengatakan, intensitas hujan tinggi tidak mempengaruhi kualitas hasil panen cabai merah miliknya.  Menurutnya, di tengah harga cabai tinggi di pasar lokal, membuatnya mendapat keuntungan berlipat-lipat.
 
"Ya, beruntung. Harganya naik, tapi hasil panen (cabai merah, red.) baik dan melimpah. Padahal cuacanya cukup ekstrem," ujar Ino saat ditemui di lahan pertanian cabai miliknya.
 
Harga cabai merah di Cirebon dan sekitarnya tembus hingga harga Rp 80 Ribu hingga Rp 100 Ribu per kilogram. 
 
Baca Juga: Tindak Lanjut Pertemuan dengan PM Lee, Indonesia dan Singapura Sepakat Tandatangani Lima Perjanjian Bilateral
 
Kendati demikian, harga bahan pokok itu terlampau mahal untuk kebutuhan masyarakat, namun  tidak bagi para petani cabai. 
 
Di tengah minimnya pasokan dari luar daerah, petani cabai di Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon justru meraup keuntungan lebih dari hasil panen sebelumnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler