Tampil Stylish, Presiden Joko Widodo Tanam 90.500 Batang Pohon Upaya Cegah Longsor di Bogor

- 4 Februari 2020, 15:50 WIB
 Presiden Joko Widodo tanam 90.500 batang pohon upaya cegah longsor di Bogor.*
Presiden Joko Widodo tanam 90.500 batang pohon upaya cegah longsor di Bogor.* //setkab.go.id

PIKIRAN RAKYAT - Setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan ke lokasi rehabilitasi pasca longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Senin, 3 Februari 2020 kemarin.

Presiden Joko Widodo juga melakukan peninjauan ke lokasi yang sedang direhabilitasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan pemasangan tanggul penahan sedimen yang terbuat dari bronjong.

Brojong merupakan susunan batu yang dibungkus dengan anyaman kawat. Di sela-sela kunjungan, Joko Widodo menyapa masyarakat sekitar Desa Harkat Jaya yang antusias mengikuti acara tersebut.

Baca Juga: Punya Lahan Sendiri, Pemerintah Kota Cirebon Wacanakan Bangun Gedung PMI Tahun 2021

Usai peninjauan, Presiden Joko Widodo meninjau kebun bibit Desa Kantor Kecamatan Sukajaya, di Desa Pasir Madang, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang digunakan untuk pemulihan lingkungan dan penanggulangan bencana.

Sebagai informasi terdapat 90.500 batang, di antaranya Mahoni sebanyak 20.000 batang bibit, Sengoni sebanyak 3.000 batang, Gmelina sebanyak 12.000 batang, Kayu Afrika sebanyak 8.000 batang.

Lalu, Macadamia sebanyak 7.500 batang, Jengkol sebanyak 6.000 batang, Matoa sebanyak 6.000 batang, Petai sebanyak 6.000 batang, durian sebanyak 4.000 batang, dan Sirsak sebanyak 8.000 batang.

Baca Juga: Buat Penggemarnya Kagum, Berikut 6 Pesan Menyentuh Dari RM BTS Yang Menghangatkan Hati

Selain tanaman tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu juga menanam tanaman vertiver sebanyak 10.000 polybag, yang berfungsi untuk mencegah longsor kembali di desa tersebut.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari channel Youtube Sekretariat Presiden, terlihat Presiden Joko Widodo menggunakan bomber jaket berwarna hijau, dipadukan dengan topi putih, dan sepatu berwarna hitam.

Presiden Joko Widodo datang ke lokasi sekitar pukul 10.04 WIB didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Baca Juga: Jokowi Menyambut Kedatangan Presiden Singapura Halimah Yacob di Istana Negara

Ia kemudian disambut oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Presiden mendorong upaya pendekatan vegetatif dalam penanganan bencana banjir dan longsor disamping pendekatan fisik.

Presiden menyebut, penanaman bibit pohon yang dilakukan di Kecamatan Sukajaya merupakan salah satu contoh pendekatan vegetatif.

Baca Juga: Pekerjaan Tak Biasa yang bisa Dipertimbangkan Setelah Menonton 4 Drama Korea Ini

“Jadi, di tempat-tempat yang terjadi bencana banjir dan utamanya yang tanah longsor, pendekatan kita sekarang bukan hanya pendekatan-pendekatan fisik saja, bukan hanya bangunan-bangunan fisik saja.

"Tetapi juga berkaitan dengan vegetatif seperti ini mulai kita dekati, sehingga ekosistem yang ada itu tidak terganggu dan rusak karena memang kita perbaiki, misalnya saya berikan contoh di Sukajaya ini,” kata Presiden Joko Widodo.

Kegiatan tersebut, disebutnya sebagai bagian dari kegiatan untuk mengedukasi masyarakat terkait pendekatan vegetatif dalam penanganan bencana.

Baca Juga: 10 Pilar Hubungan Kuat Yang Akan Membuat Bahagia, Jadilah seperti Seorang Sahabat

Secara khusus, ia meminta masyarakat setempat agar memanfaatkan tanaman bernilai ekonomis, serta tidak merusak tanaman pencegah longsong seperti vertiver.

“Saya kira nanti dari Kementerian LHK menanam sambil mengedukasi masyarakat karena yang menanam juga masyarakat,” ujar Jokowi dalam acara penanaman tersebut.

Terkait dengan program tersebut, ia mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,9 Triliun untuk seluruh Indonesia pada tahun 2020.

Baca Juga: Tak Melulu Harus Dibuang, Berikut Tips Mengubah Kacang Basi Menjadi Camilan Lezat

Pemerintah juga telah memetakan, tidak hanya daerah yang terkena bencana, tetapi juga daerah lain yang berpotensi mengalami kerusakan ekologi.

Sementara itu, terkait dengan penambangan liar yang ada di daerah terebut, Presiden menyebut Kementerian LHK sudah melakukan upaya penutupan. Meski demikian, ia menggaris bawahi agar area bekas penambangan tersebut direhabilitasi kembali.

“Dan ini, hari ini kita mulai dan seterusnya akan terus kita tanam sebanyak-banyaknya,” tambah Presiden.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x