Drone AS Bunuh Anggota Senior Al Qaeda di Perang Suriah yang Sudah Menewaskan Setengah Juta Jiwa

23 Oktober 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi drone. AS membunuh pimpinan Al Qaeda menggunakan drone ketika perang Suriah, sebelumnya perang tersebut menewaskan banyak orang. /Sharegrid/Unsplash/

PR CIREBON - Militer AS telah membunuh pemimpin senior Al Qaeda, Abdul Hamid al-Matar dengan menggunakan serangan pesawat tak berawak (drone).

Ternyata drone tersebut dikirim Militer AS ke Suriah dengan tujuan mengurangi kekuatan dari kelompok teroris A -Qaeda.

Militer AS berdalih kalau Al Qaeda berpotensi melakukan aksinya terorisnya dengan membunuh atau mengancam warga AS, Mitra, dan warga sipil.

Baca Juga: 5 Cara Menghindari Kecanduan HP, Ternyata Mudah Sekali untuk Dilakukan

Mayor Angkatan Darat AS John Rigsbee mengatakan bahwa tindakan tersebut perlu dilakukan agar melemahkan Al-Qaeda.

“Pelumpuhan pemimpin senior al-Qaeda ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa,” kata John yang dikutip PikiraanRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera pada 22 Oktober 2021.

Disebutkan kalau tidak ada korban lain yang jatuh akibat dari serangan drone AS tersebut, pihak militer juga menambahkan bahwa itu dilakukan dengan menggunakan pesawat MQ-9.

Baca Juga: Prediksi Elche vs Espanyol di La Liga Spanyol 23 Oktober 2021: H2H, Line Up dan Skor Akhir

Serangan itu terjadi dua hari setelah sebuah pos AS di Suriah selatan diserang.

John menekankan, selama ini Al-Qaeda terus memberikan ancaman untuk AS maupun negara sekutu.

“Al-Qaeda terus menghadirkan ancaman bagi Amerika dan sekutu kami,” ucap John.

Baca Juga: 5 Hal ini Wajib Dilakukan Setelah Makan, dari Minum Air Hangat hingga Hindari Makanan Dingin

Selain itu Al-Qaeda juga terus-menerus menggunakan Suriah sebagai tempat persembunyian dan mengembangkan kekuatannya.

“Al-Qaeda menggunakan Suriah sebagai tempat yang aman untuk membangun kembali, berkoordinasi dengan afiliasi eksternal, dan merencanakan operasi eksternal,” ujar John.

Walaupun pos AS tiga hari lalu diserang, John menampik kalau serangan dengan menggunakan drone tersebut sebagai tindakan balasan.

Baca Juga: 7 Manfaat Tidur untuk Kesehatan Kulit, dari Mencegah Penuaan hingga Meningkatkan Aliran Darah

Selain itu, John juga tidak menjabarkan di wilayah Suriah bagian mana serangan dengan menggunakan drone dilakukan.

Sebelumnya, AS melalui Pentagon pada bulan September juga diketahui telah melakukan serangan cukup serius ke daerah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak.

Dalam serangan tersebut AS dikabarkan telah berhasil menewaskan pemimpin senior Al-Qaeda, Salim Abu-Ahmad.

Baca Juga: 35 Link Twibbon Hari Dokter Nasional 2021, Mari Hargai Jasa Dokter di Indonesia pada 24 Oktober 2021

Serangan udara sebelumnya juga telah dilakukan di dekat provinsi Idlib dimana sebagian besar provinsi tersebut dengan Kota Aleppo tetap berada di tangan oposisi bersenjata Suriah.

Oposisi bersenjata Suriah didominasi oleh kelompok-kelompok bersenjata termasuk Hayat Tahrir al-Sham yang dulunya terkait dengan al-Qaeda.

Perang yang sedang berlangsung di Suriah telah menciptakan keadaan yang sangat kompleks dimana tentara asing, milisi, dan kelompok bersenjata lainnya yang terkait dengan Al-Qaeda, termasuk ISIS terus berkecamuk.

Perang telah menewaskan sekitar setengah juta orang sejak dimulai pada 2011 dengan tindakan keras dan brutal terhadap protes anti-pemerintah.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler