SABACIREBON - Wamena, Papua Pegunungan dengan ketinggian 1.650-1750 meter di atas permukaan laut, terdapat keajaiban alam: Udang Selingkuh. Habitatnya di Pegunungan Papua, menyimpan kekayaan biodiversitas yang menakjubkan.
Dengan tubuh mirip udang namun dilengkapi dengan capit seperti kepiting, udang selingkuh memikat perhatian para peneliti dan pecinta kuliner. Dipandang sebagai organisme dasar di dasar perairan, udang ini menjadi primadona di Kota Wamena.
Karakteristiknya yang unik, termasuk cangkang yang keras dan ukuran tubuh yang tidak sebesar lobster air asin, membuatnya menonjol di antara spesies udang lainnya. Ditambah lagi, dagingnya yang padat, lembut, dan bermutu tinggi menjadikannya bahan makanan yang sangat dihargai.
Baca Juga: Resep Sambal Goreng Kentang Udang
Habitat Alami dan Keanekaragaman
Menurut penelitian, Cherax sp., termasuk udang selingkuh, ditemukan di sungai-sungai dan danau-danau di Pegunungan Papua. Dari Sungai Baliem hingga Danau Tigi, mereka menyebar dengan anggun di habitat alaminya.
Namun, kemunculan udang selingkuh tidak hanya terbatas pada perairan. Bahkan, dalam ekspedisi penelitian terbaru, spesies yang lebih kecil ditemukan di dalam gua. Ini menjadi bukti betapa luasnya adaptasi hewan ini terhadap lingkungannya.
Kelezatan dan Kandungan Gizi
Keseimbangan antara tekstur lembut dan cita rasa gurih serta manis membuat udang selingkuh sangat dicari untuk diolah menjadi masakan. Mulai dari saus tiram hingga saus padang, kemungkinan kreasi masakan dengan bahan dasar udang selingkuh tidak terbatas.