Hepatitis Akut tidak Ditemukan di Kota Bandung, Ttapi Waspadalah

- 17 Mei 2022, 17:06 WIB
Hepatitis akut umumnya menerang anak usia di bawah 10 tahun.
Hepatitis akut umumnya menerang anak usia di bawah 10 tahun. /Metro.co.uk/

SABACIREBON - Covid-19 semakin mereda. Kini muncul penyakit baru. Hepatitis akut.

Seperti halnya Covid-19, hepatitis akut juga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Penyakit hepatitis akut menyerang anak usia di bawah 10 tahun.

WHO mengumumkan, bila tak cepat ditangani, anak yang terpapar tak kan tertolong jiwanya.

Penyakit ini sudah terdeteksi di sejumlah negara Eropa dan Amerika.

Baca Juga: Kemenkumham RI akan Terus Telusuri Kabar Deportasi Ustadz UAS oleh Imigrasi Singapura.

Informasi inilah yang membuat masyarakat khawatir. Termasuk di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara, mengingatkan, masyarakat Kota Bandung untuk waspada akan munculnya penyakit hepatitis akut.

Penyakit ini tidak diketahui penyebabnya. Meski demikian, ia menegaskan saat ini kasus tersebut tidak terjadi di Kota Bandung.

Ahyani menegaskan, kewaspadaan bukan berarti kepanikan berlebih.

"Sekali lagi ini bukan panik, tapi waspada. Karena WHO (World Health Organization) itu tugasnya memberi peringatan (warning) kepada negara-negara di dunia," kata Ahyani.

Baca Juga: Kourtney Kardashian dan Travis Barker Resmi Nikah

Untuk diketahui, gejala hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini mirip seperti hepatitis biasa. Namun, ada perbedaan yang cukup krusial yakni penurunan kesadaran hingga kejang.

"Langsung bawa ke fasilitas kesehatan (faskes) apabila mengalami gejala. Jangan menunggu sampai kuning," pesannya.

Ia juga memastikan Pemkot Bandung sudah menyiapkan langkah antisipasi terkait munculnya penyakit ini.

Secara teknis, ada tiga upaya antisipasi mulai dari edukasi kepada masyarakat, menyiapkan tata laksana penanganan, serta mempersiapkan pelacakan.

Edukasi yang dimaksud meliputi dugaan penyebaran dan upaya mencegah terjadinya penyebaran tersebut.

Baca Juga: Ini dia, Artis yang Menghias Kuku Jari Tangan, Nail art, dengan Berlian Senilai Rp 438 Juta

Terkait tata laksana penanganan dan upaya pelacakan, Ahyani memastikan hal ini menjadi bagian dari upaya pencegahan.

"Tata laksana ini diperlukan agar nantinya faskes di Kota Bandung tidak gagap saat menghadapi kejadian ini. Begitu juga dengan pelacakan. Semuanya kita sosialisasikan kepada faskes dan masyarakat," katanya.

Merujuk berbagai referensi, Ahyani menyebut hepatitis akut yang tidak dikenal penyebabnya ini berpotensi menular lewat sesuatu yang masuk ke dalam mulut.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat Kota Bandung untuk menjaga perilaku konsumsi makanan.

"Masyarakat harus paham, ini berisiko, dan dapat menular bila kita tidak menjaga perilaku makan yang meliputi dari mulai menyiapkan makanan dan juga memilih makanan," pesannya.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Diskominfo Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x