Tes Proaktif Covid-19 Dilakukan di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Tidak Semua Masyarakat Bisa Jalani Tes

- 19 Maret 2020, 10:13 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan).*
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan).* /ANTARA


PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar video conference dengan 27 kepala daerah kabupaten/kota terkait COVID-19 di Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin, 16 Maret 2020. 

Dalam kegiatan tersebut, Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil menekankan bahwa proaktif tes kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP) sangat penting.

Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jawa Barat memberikan kuota terbatas bagi setiap kabupaten/kota supaya warganya yang berstatus ODP melakukan proaktif tes di UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar.

Baca Juga: Adanya Larangan Salat Berjamaah di Masjid, Uu Ruzhanul Ulum Sebut Virus Corona Tidak Boleh menjadi Halangan untuk Beribadah

“Proaktif tes kita itu dilakukan kepada yang mayoritas ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang datang dari luar negeri dari negara yang dicurigai terpaparnya lebih banyak. Dan memang secara statistik semakin mendekati, kita akan memberikan prioritas bantuan kepada daerah-daerah yang mendekati kota Jakarta, seperti Depok,” terang Kang Emil, seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemprov Jabar.

“Proses proaktif tes ini sudah makin intensif kita lakukan untuk memperluas jaringan informasi dan situasi yang kita harapkan bisa hadir dengan informasi yang sejelas-jelasnya,” imbuhnya.

Kang Emil menerangkan bahwa proaktif tes dapat dilakukan secara bertahap. Dalam arti lain, tidak semua masyarakat bisa melakukan proaktif tes dalam waktu berdekatan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Kamis 19 Maret 2020: Suranenggala dan Kejaksan akan Diterpa Hujan Ringan Sepanjang Siang

“Jadi, proaktif tes ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama untuk para ODP dan PDP yang mengantre terlalu lama di Jakarta. Kalau itu sudah selesai dan test kit juga semakin banyak, maka masuklah kepada tahap dua, yaitu mereka-mereka yang merasa tidak nyaman, tapi tetap dalam kendali keputusannya dari pemerintah. Tidak bisa versi dari masyarakat saja, karena kalau versi masyarakat semua ingin tes juga kapasitasnya tidak memungkinkan, kita penduduk hampir 50 juta,” tambahnya.

Kang Emil mengakui upaya proaktif tes yang digagas Pemda Provinsi Jabar telah mendapat apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selain itu, ia juga sudah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mengapresiasi Pusat Informasi dan koordinasi Covid-19 Jawa Barat (PIKOBAR).

Baca Juga: Wujud Tekan Angka Penyebaran Covid-19, Masjid di Arab Saudi Ditutup untuk Salat Lima Waktu 

"Beliau akan mengirimkan tim sebagai studi banding agar provinsi-provinsi lain yang datanya masih blank, itu bisa mengikuti apa yang dilakukan di Jawa Barat,” tambahnya.

Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 adalah tugas bersama. Terlebih, BNPB sudah menetapkan COVID-19 sebagai bencana nasional non-alam.

Tak lupa, Kang Emil pun mengimbau kepada warga Jabar agar kegiatan yang melibatkan massa untuk dikurangi atau ditunda.

Baca Juga: Nyaris Tewas Dihakimi Warga, Pelaku Curanmor Berhasil Digiring Petugas Ke Mapolres Cirebon Kota 

Sedangkan, destinasi wisata yang bisa dikunjungi orang dalam jumlah banyak diperintahkan tutup sementara.

“Saya sampaikan minimal dalam dua minggu dari sekarang dikurangi dibukanya tempat-tempat wisata yang sifatnya berkerumun dan massal,” katanya.

“Tapi kalau Pangandaran, Bupatinya per hari ini masih pengen membuka seperti biasa, tapi saya sudah arahkan sebaiknya dua minggu ini ikuti arahan pemerintah provinsi,” tutupnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x