Adanya Larangan Salat Berjemaah di Masjid, Uu Ruzhanul Ulum Sebut Virus Corona Tidak Boleh menjadi Halangan untuk Beribadah

- 19 Maret 2020, 09:18 WIB
GUBERNUR  Jabar Uu Ruzhanul Ulum.*
GUBERNUR Jabar Uu Ruzhanul Ulum.* /HUMAS JABAR


PIKIRAN RAKYAT - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berharap masyarakat tidak mengabaikan ibadah di tengah maraknya Covid-19.

Menurutnya, kekhawatiran tertularnya Covid-19 di tempat ibadah, seperti ketika salat jumat atau kegiatan tabligh akbar, tidak perlu dipandang berlebihan.

“Jangan sampai kekhawatiran terhadap hal-hal yang belum pasti, kewajiban agama jadi diabaikan apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadan,” kata Kang Uu saat dihubungi via sambungan telepon oleh tim Humas Pemprov Jabar pada Selasa, 17 Maret 2020.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Covid-19 dan Ancam untuk Sebarkan Virus, Pria di Jepang Meninggal Dunia

Dalam kesempatan itu, Kang Uu mengatakan bahwa kemungkinan penularan Covid-19 di masjid ketika salat jumat tergolong kecil.

Ini dikarenakan sebelum melaksanakan salat, orang diwajibkan berwudhu yang dapat menghilangkan potensi virus di area tubuh.

“Saya kira tidak usah berlebihan kan orang masuk masjid mau salat dan sebelumnya berwudhu dulu, dia kan sudah bersih dan ada doanya, islam itu sudah sempurna dalam segala hal,” ucapnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Kamis 19 Maret 2020: Suranenggala dan Kejaksan akan Diterpa Hujan Ringan Sepanjang Siang

Selain itu, Kang Uu menyatakan bahwa salat jumat wajib dilaksanakan di masjid dan tidak bisa digantikan dengan salat dzuhur.

Sekalipun bisa hanya ditujukan bagi musafir dan ada mawani atau ada alasan yang diperbolehkan.

“Masa masyarakat tidak akan jumatan, memang bisa digantikan dengan shalat dzuhur tapi kan harus jelas alasannya seperti musafir atau ada mawani alias ada alasan yang diperbolehkan,” katanya.

Baca Juga: Pemilik UMKM Minta Pemerintah Informasikan Pameran Resmi, Dinas Koperasi UMKM Cirebon Belum Beri Tanggapan 

Kang Uu pun menceritakan semasa Nabi dulu, beribadah salat berjamaah di masjid tetap dilakukan, sekalipun dalam kondisi perang atau saat ada wabah penyakit.

Menurut dia, dengan adanya musibah COVID-19 justru masyarakat harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta meminta perlindungan kepada Allah SWT.

“Dulu juga tidak pernah mengabaikan, justru dengan adanya musibah ini kita harus bersabar, berikhtiar, berdoa untuk mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, makanya Kang Emil kan ada program subuh berjamaah,” ucapnya.

Baca Juga: Pemilik UMKM Minta Pemerintah Informasikan Pameran Resmi, Dinas Koperasi UMKM Cirebon Belum Beri Tanggapan 

Alih-alih panik membeli, Kang Uu juga meminta  masyarakat harus disiplin melakukan social distancing atau pembatasan interaksi yang sangat efektif mencegah penyebaran COVID-19.

“Tidak usah panik dan dipaksakan membeli alat-alat itu, cuci tangan dengan air biasa juga bisa, kalau masker kan untuk orang yang sakit atau berada di sekitarnya, sementara untuk thermal gun kan bisa diganti juga dengan termometer saya kira semua fungsinya sama. Justru yang paling penting adalah taat melakukan social distancing,” terang Kang Uu seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemprov Jabar.

Namun begitu, Kang Uu memastikan ketersediaan Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) aman.

Baca Juga: Nyaris Tewas Dihakimi Warga, Pelaku Curanmor Berhasil Digiring Petugas Ke Mapolres Cirebon Kota 

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x