Pelaku Praktik Aborsi di Bekasi Ternyata Pasutri, Tersangka Pasien Ungkap Tarif Rp5 Juta untuk Gugurkan Janin

- 10 Februari 2021, 22:00 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (tengah-depan) saat berikan keterangan dalam ungkap kasus praktik aborsi yang berlokasi Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Rabu 10 Februari 2021.*
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (tengah-depan) saat berikan keterangan dalam ungkap kasus praktik aborsi yang berlokasi Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Rabu 10 Februari 2021.* /PMJ/Yen

Sehingga, tidak semua pasien akan diterima untuk melakukan tindakan aborsi secara ilegal tersebut.

“Tersangka menetapkan aturan dimana hanya menerima aborsi dengan usia janin 8 minggu ke bawah karena bentuknya masih gumpalan darah ya, jika sudah di atas 8 minggu atau lebih dari dua bulan, tidak diterima karena alat-alat yang dipunya itu terbatas,” beber Kombes Pol Yusri Yunus.

Baca Juga: Kasus Protokol Kesehatan di Petamburan Berlanjut, Tujuh Tersangka Ditahan selama 20 Hari

“Selain itu, tersangka juga menggunakan obat serta zat kimia untuk menghancurkan janin tersebut. Tarif aborsi 5 juta rupiah,” terang Kombes Pol Yusri Yunus.

Lebih lanjut, masih kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, dalam melancarkan aksinya, tersangka IR bersama sang suami juga bekerjasama dengan para calo untuk bisa mendapatkan pasien yang akan melakukan aborsi.

Yang mana, nantinya hasil pembayaran dari pasien akan dibagi rata untuk calo dan juga IR sebagai pelaku yang melakukan tindakan aborsi.

Baca Juga: Indramayu Dikepung Banjir, Desa Karangtumaritis Menjadi Wilayah Terparah

"Selain dua tersangka lainnya, kami juga mengamankan RS yang merupakan ibu yang memiliki janin yang diaborsi. Diamankan pada hari yang sama saat penggerebekan," kata Yusri Yunus.

Adapun motif tersangka pasien RS hingga tega melakukan tindakan aborsi pada janin yang dikandungnya di klinik ilegal tersebut lantaran terdesak himpitan ekonomi.

"Berdasarkan pengakuannya, tersangka RS ini memiliki suami, namun sedang sakit. Jadi dia menggugurkan kandungannya, karena khawatir jika melahirkan tidak ada biaya untuk membesarkannya dan malah jadi beban untuk dia," tuturnya.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x