Setelah Gajah 'Covid' Lahir di Taman Safari, Kini Orang Utan Bernama 'Fitri' Lahir Saat Lebaran

27 Mei 2020, 20:59 WIB
ILUSTRASI orang utan.* /Irsan Mulyadi/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Bertepatan dengan Hari Raya Lebaran, lahir orang utan di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberi nama satwa itu, 'Fitri'.

Baca Juga: Dinilai Efektif Cegah Keramaian, Rekayasa Lalu Lintas di Kota Cirebon akan Ditingkatkan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, penamaan tersebut memang di latar belakangi karena bertepatannya dengan hari Hari Raya Idul Fitri.

"Diberi nama oleh Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya. Waktu lahirnya, tepat pada Hari Raya Idul Fitri yang kedua (25/5), maka diberikan nama 'Fitri'," kata Direktur TSI Cisarua, Kabupaten Bogor Jansen Manansang di Bogor, Rabu.

Baca Juga: Banting Setir Jualan Online, Langkah Bertahan Pelaku UKM Cirebon di Masa Pandemi Covid-19

Bayi orang utan seberat tiga kilogram itu lahir dari induknya bernama 'Evi' yang dikawinkan dengan 'Ipung'. 'Fitri' lahir pada Senin, 25 Mei 2020, sekitar pukul 05.00 WIB setelah induknya dikawinkan sejak awal September 2019.

Meskipun TSI tutup sementara waktu, sejak pandemi virus corona baru (Covid-19), pihaknya tetap menjalankan kewajiban menyelamatkan dan merawat satwa sesuai kaidah kesejahteraan satwa.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Satu Keluarga di Bekasi Terinfeksi Virus Corona Usai Salat Ied? Tinjau Faktanya

Pasalnya, satwa-satwa tersebut tetap berkembang biak meski di tengah pandemi Covid-19, seperti seekor gajah yang belum genap sebulan melahirkan anak yang diberi nama 'Covid'.

TSI mencatat ada sejumlah satwa yang lahir saat pandemi, yaitu 12 ekor komodo, satu ekor burung kasturi raja, dua ekor zebra, serta dua ekor genu.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pemerintah Siap Terapkan Herd Immunity Saat New Normal usai PSBB Nanti?

"Kami untuk membantu pemerintah, karena kita betul-betul merawat satwa ini bertanggung jawab pada kelestarian alam di Indonesia," kata Jansen.

Salah satu perawat orang utan di TSI Bogor, Basuki menyebut, kelahiran 'Fitri' menambah jumlah orang utan di TSI itu, menjadi 16 ekor.

Baca Juga: Dokter Spesialis Penyakit Dalam Berikan Alasan Puasa Syawal Bagus untuk Sistem Pencernaan

"Pemberian pakannya, diberikan pisang, buah-buahan yang lain, seperti apel, salak, mangga, jambu, dan kita berikan juga sayuran, seperti sayur kangkung dan juga bayam," katanya.

Namun, menurutnya, 'Fitri' belum siap untuk dilihat pengunjung TSI. Bayi orang utan itu baru bisa dilihat pengunjung ketika menginjak usia tiga tahun atau ketika sudah lancar menyusu pada induknya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler