Kunjungi Lokasi Banjir di Tengah Pandemi, Kang Emil Minta Pengungsi Ikuti Prosedur Tetap

2 April 2020, 10:01 WIB
Ridwan Kamil saat mengunjungi korban banjir.* /HUMAS JABAR/

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Kamil meninjau lokasi pengungsian banjir di Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung pada Rabu, 1 April 2020.

Adapun banjir kali ini melanda tiga kecamatan, yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.

Untuk mengatasi banjir di kawasan ini, Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil pun berharap agar proyek Sodetan Cisangkuy bisa segera diselesaikan., karena dinilai bisa mempercepat surutnya banjir.

Baca Juga: Kabar Baik dari Inggris, Berusia 71 Tahun, Pangeran Charles Sembuh dari Virus Corona

“Curug Jompong sudah dimaksimalkan, ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy selesai. Tapi memang masih dikerjakan, target (selesai, red) Sodetan Cisangkuy itu akhir tahun. Mudah-mudahan bisa kita percepat,” harap Kang Emil.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan sudah meminta percepatan proses saat rapat dengan tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Namun, memang mengerjakan proyek konstruksi itu butuh waktu. Ditambah lagi dengan situasi sekarang yang menjadi kendala tersendiri untuk pembangunan tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Tiongkok Mengirimkan Bundle Pakaian Bekas Orang Mati Akibat Virus Corona

"Karena kalau Sodetan Cisangkuy itu selesai, maka air tidak banyak yang datang ke sini. Tapi karena proyek konstruksi itu butuh waktu, memang masih ada kendala, kami mohon maaf," ucapnya.

"Mudah-mudahan secepatnya selesai Sodetan Cisangkuy melengkapi Curug Jompong,” tambah Kang Emil yang dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemprov Jabar.

Terlebih, pengerjaan proyek infrastruktur pengendali banjir itu baru dikerjakan, setelah Sodetan Cisangkuy dan danau baru di Kecematan Andir selesai pembangunannya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi adalah Anak Kandung dari Sulami?

“Memang (proyek infrastruktur pengendali banjir, red) belum bisa seratus persen selesai, menunggu dua urusan lagi, Sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Kecamatan Andir yang proses tahun ini juga konstruksi,” paparnya.

Kang Emil juga menjelaskan bahwa di tengah wabah COVID-19 saat ini, pengungsian para warga terdampak banjir juga diatur oleh sebuah prosedur tetap (protap), mulai dari pemberian masker hingga jarak sebesar 1-2 meter bagi pengungsi.

Selain itu, akan dilakukan rapid test untuk para pengungsi di zona tertentu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Kamis 2 April 2020: Palimanan dan Kesambi Berpotensi Hujan Sedang

“Kepada zona-zona yang perlu diwaspadai, kami sudah mengirimkan alat rapid test juga untuk men-sampling pengungsi-pengungsi supaya bisa kita monitor. Kalau ternyata negatif Covid-19 semua berarti situasi lebih aman terkendali," jelasnya.

Namun demikian, apabila dari hasil rapid test itu terdapat kasus positif, maka daerah pengungsian akan segera dilakukan upaya kesehatan. Dalam arti lain, warga akan ditarik ke unit-unit pelayanan kesehatan.

"Tapi kalau di sampling itu ada positif, tentunya segera kita lakukan tindakan kesehatan, yang artinya warga kita tarik ke unit-unit pelayanan kesehatan,” tuturnya.

Baca Juga: Perpisahan Menggores Luka, Berikut 6 Tips Agar Rela Melepaskan Orang yang Dicintai

Tak lupa dalam peninjauan itu, Kang Emil menyerahkan bantuan logistik dari Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.

Bantuan ini dibagikan di tiga titik lokasi bagi pengungsi di antaranya di Kecamatan Baleendah atau shelter Parunghalang sebanyak 44 Kepala Keluarga (KK) atau 144 orang jiwa.

Lalu, kepada Masjid Al Huda Andir sebanyak 44 KK atau 141 jiwa, dan Gedung BPSK Kabupaten Bandung sebanyak 69 KK atau 234 jiwa.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler