Ramah Muslimah, Kepolisian Selandia Baru Perkenalkan Seragam Baru dengan Hijab

- 19 November 2020, 11:12 WIB
Zeena Ali dengan seragam polisi baru di New Zealand
Zeena Ali dengan seragam polisi baru di New Zealand / Facebook/New Zealand Police

PR CIREBON - Kepolisian Selandia Baru telah memperkenalkan seragam dengan Hijab (kerudung) untuk wanita Muslim di antara stafnya. Polisi Zeena Ali akan menjadi polisi wanita pertama yang memakai topi baru.

Polisi Selandia Baru menegaskan bahwa mereka bekerja sama dengan Sekolah Desain Universitas Massey, untuk membuat jilbab yang sesuai dengan pekerjaan polisi.

Ali menyatakan bahwa polisi dan tim Massey sangat mudah diajak bekerja sama selama proses desain. Dia berharap inisiatif ini akan menginspirasi lebih banyak wanita Muslim untuk bergabung dengan polisi.

Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Dicopot Mendagri, Hersubeno: Surat Sakti Pun Tidak Bisa Serta Merta Mencopot

Dia mengatakan kepada New Zealand Herald bahwa dia memutuskan untuk bergabung dengan kepolisian, setelah serangan teror di Christchurch di mana seorang pria Australia bersenjata menewaskan 51 orang di masjid-masjid setempat.

Negara non-Muslim lainnya telah memperkenalkan seragam dengan Hijab untuk wanita Muslim, termasuk Inggris dan Skotlandia.

Polisi Metropolitan di London dan Skotlandia menyetujui seragam dengan Hijab masing-masing pada tahun 2006 dan 2016. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Morocco World News, 19 November 2020.

Baca Juga: Julukan Luhut dari Media The Australian, Sebut 'Menteri Segalanya' dalam Kicauan Twitternya

Di Australia, Polisi Victoria mengizinkan petugas polisi wanita memakai jilbab pada 17 September, beberapa anggota parlemen Prancis meninggalkan rapat Parlemen untuk memprotes partisipasi seorang wanita yang mengenakan jilbab.

Pemimpin serikat mahasiswa Prancis Maryam Pougetoux, harus menghadapi komentar kasar tentang pilihannya untuk mengenakan cadar.

Nadine Morano, mantan menteri dari pemerintahan Sarkozy, mendukung pengunduran diri tersebut, dengan mengatakan, “mereka benar (bahwa tidak pantas memiliki beberapa orang yang mengenakan jilbab). Tapi dialah yang seharusnya harus meninggalkan ruangan."***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: moroccoworldnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x