PBB Kembali Peringatkan Kelaparan di Yaman, Hitung Mundur Menuju Malapetaka

- 12 November 2020, 20:25 WIB
Ilustrasi anak-anak yang kelaparan./Pixabay/Janeb13
Ilustrasi anak-anak yang kelaparan./Pixabay/Janeb13 /

"Kami mencegah kelaparan dua tahun lalu," kata Lowcock kepada Dewan Keamanan, Rabu.

“Lebih banyak uang untuk operasi bantuan adalah cara tercepat dan paling efisien, untuk mendukung upaya pencegahan kelaparan saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Sehari Setelah Serangan di Jeddah, Kedutaan Besar Arab Saudi di Belanda Diberondong Tembakan

Dia mengatakan badan dunia itu telah menerima kurang dari setengah dari apa yang dibutuhkan.

Pada tanggal 15 September, Lowcock untuk pertama kalinya memilih Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Kuwait karena tidak menanggapi banding PBB.

UEA, yang merupakan bagian dari koalisi pimpinan Saudi, tidak mengumumkan pendanaan apa pun untuk tahun ini. Pada hari Rabu, Duta Besar Jerman untuk PBB Christoph Heusgen meminta para pemimpinnya untuk menanggapi seruan PBB.

Baca Juga: Baleg DPR RI Tegaskan UU Ciptaker Omnibus Law Dipastikan Tidak Mengubah Kebijakan Upah Minimum

Lowcock mendeskripsikan dengan detail grafis kengerian yang ditimbulkan oleh kelaparan pada tubuh dan jiwa, dengan mengatakan saat mereka kelaparan, orang, terutama anak-anak, lebih mungkin jatuh sakit atau mati karena penyakit yang mungkin mereka lawan. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Bagi mereka yang terhindar dari penyakit dan tidak menemukan apa pun untuk dimakan, katanya, organ vital mulai layu dan 'tubuh mulai melahap ototnya sendiri, termasuk jantung'.

“Ketika saya berpikir tentang apa arti kelaparan, saya benar-benar bingung untuk memahami mengapa tidak banyak yang dilakukan untuk mencegahnya,” kata Lowcock.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah