Raja Salman Tidak Setuju dengan Program Rudal Nuklir dan Balistik Iran

- 12 November 2020, 16:01 WIB
Raja Salman: Raja Arab Saudi, Raja Salman dengan tegas mengucapkan bahwa pihaknya tidak setuju dengan adanya program rudal nuklir dan balistik dari Iran.
Raja Salman: Raja Arab Saudi, Raja Salman dengan tegas mengucapkan bahwa pihaknya tidak setuju dengan adanya program rudal nuklir dan balistik dari Iran. /Instagram.com/@kingsalman /

Raja Salman dirawat di rumah sakit selama beberapa hari selama musim panas. Ia menderita radang kantung empedu yang harus dioperasi.

Ketegangan meningkat di kawasan itu sejak Presiden AS Donald Trump pada 2018 menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir penting dengan kekuatan dunia. Trump juga menerapkan kembali sanksi ekonomi yang ketat terhadap Republik Islam Iran.

Baca Juga: Minta Bebaskan Semua Pihak yang Tidak Bersalah, Habib Rizieq: Silahkan Disampaikan, Kami akan Dengar

Hubungan Putra Mahkota Saudi Mohammed dengan Trump telah memberikan tameng terhadap kritik internasional terkait catatan hak asasi Riyadh, yang dipicu oleh pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman, dan penahanan aktivis wanita.

Aspek-aspek itu sekarang mungkin menjadi titik perselisihan dengan Presiden terpilih AS Joe Biden, yang berjanji dalam kampanyenya untuk menilai kembali hubungan dengan kerajaan, sang eksportir minyak utama dan pembeli persenjataan AS.

Arab Saudi adalah pendukung kampanye 'tekanan maksimum' Trump terhadap Iran.

Baca Juga: Setelah TNI AD Kini TNI AU Ditahan Usai Ucapkan 'Ahlan wasahlan' pada Habib Rizieq

Tapi, Biden mengatakan dia akan membawa AS kembali ke pakta nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan Teheran. Kesepakatan itu dinegosiasikan ketika Biden menjadi wakil presiden dalam pemerintahan Barack Obama.

Di Yaman, tempat Arab Saudi memimpin koalisi militer dalam memerangi Houthi, yang bersekutu dengan Iran dalam perang hampir enam tahun yang telah menewaskan puluhan ribu orang, Raja Salman mengatakan kerajaan terus mendukung upaya pimpinan PBB untuk mencapai penyelesaian politik.

Dia juga mengutuk gerakan 'sengaja dan metodologis' gerakan Houthi yang menargetkan warga sipil di Arab Saudi melalui serangan-serangan pesawat nirawak dan rudal balistik.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah