Merasa Ada Kecurangan Pilpres AS 2020, Trump Lantang Protes ke Mahkamah Agung

- 5 November 2020, 11:26 WIB
Donald Trump
Donald Trump /Instagram / realdonalstrump/@realdonalstrump
PR CIREBON - Presiden Donald Trump menginginkan Mahkamah Agung Amerika Serikat turun tangan dalam pemilihan presiden, yang hasilnya masih terlalu dini untuk diketahui, namun lembaga tersebut mungkin bukan penentu akhir dalam pemilihan ini, kata para pakar hukum.
 
Para ahli ragu bahwa pengadilan-pengadilan akan mendukung upaya Trump untuk menghentikan penghitungan surat suara yang diterima sebelum atau pada Hari Pemilihan.
 
Mereka juga meragukan setiap perselisihan yang mungkin ditangani pengadilan akan mengubah arah persaingan di negara-negara bagian yang diperebutkan dengan ketat, seperti Michigan dan Pennsylvania. 
 
 
Dengan pemungutan suara yang masih dihitung di banyak negara bagian pada Rabu pagi 4 November 2020, Trump muncul di Gedung Putih dan secara tidak benar menyatakan kemenangan atas penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden.
 
Trump sebelumnya selama kampanye mencela pemungutan suara melalui surat. Menurutnya, tanpa memberikan bukti, pemungutan suara melalui surat menyebabkan penipuan, yang sebetulnya jarang terjadi dalam pemilu AS.
 
"Ini adalah penipuan besar di negara kita. Kita ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat. Jadi kami akan maju ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan," kata Donald Trump, dikutip dari Reuters.
 
 
Trump tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim penipuan atau merinci litigasi apa yang akan dia kejar di Mahkamah Agung.
 
Kemudian pada Rabu, tim kampanye Trump mengajukan diri untuk campur tangan dalam kasus yang sedang dibahas di Mahkamah Agung AS dalam upaya memblokir penghitungan surat suara yang datang belakangan di Pennsylvania.
 
Tim kampanye Trump dan para anggota Partai Republik lainnya juga telah mengajukan berbagai keluhan di  beberapa negara bagian lain, termasuk upaya untuk menghentikan penghitungan suara di Michigan.
 
 
Hingga Rabu malam, hasil pemilihan bagi kedua kandidat seimbang. Sejumlah negara bagian yang diperebutkan secara ketat  kemungkinan memutuskan hasilnya dalam beberapa jam atau baru dalam beberapa hari mendatang karena sejumlah besar surat suara yang dikirim di tengah pandemi virus corona tampak telah menunda proses penghitungan. 
 
Namun, para ahli hukum mengatakan bahwa meskipun mungkin ada keberatan terhadap surat suara tertentu atau prosedur pemungutan suara dan penghitungan, tidak jelas apakah perselisihan semacam itu akan menentukan hasil akhirnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x