Protes kecil juga diadakan di negara tetangga Afghanistan, dengan ribuan orang di kota barat Herat meneriakkan 'Matilah Prancis! Matilah Macron!'.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Sebanyak 100 Orang Reaktif Covid-19 Usai Rapid Test di 54 Tempat Wisata Jabar
Di ibu kota Lebanon, Beirut, sekitar 200 orang memprotes Macron pada rapat umum yang diselenggarakan oleh kelompok Islam, dan beberapa pemuda bentrok dengan polisi.
'Prancis berada dalam krisis karena Macron,' baca tanda yang dipegang oleh seorang pengunjuk rasa. Yang lain berkata 'Islam itu sayang' bagi kita.
Di Yerusalem, ulama Palestina terkemuka Ekrima Sabri, syekh Masjid Al-Aqsa, membaca pernyataan yang ditujukan kepada Macron selama khotbah Jumatnya yang mengatakan: "Kami memberi tahu musuh-musuh Islam bahwa cahaya Allah akan menutupi kata-kata Anda."
Baca Juga: Khabib Kritik Presiden Macron Atas Pernyataan ‘Separatisme Islam': Semoga Tuhan Mempermalukan Mereka
Warga Palestina berunjuk rasa di Hebron, di Tepi Barat yang diduduki Israel, melawan Macron dan bentrok dengan pasukan Israel, kata saksi mata.
Komentar Macron telah memicu kecaman dari beberapa negara Muslim.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menuduh presiden Prancis menyerang agama Muslim dan mendesak negara-negara Muslim untuk bekerja sama melawan apa yang disebutnya sebagai tumbuhnya Islamofobia di Eropa.
Baca Juga: Perbedaan Indonesia Dulu dan Sekarang dalam Menghadapi Sengketa Perairan Natuna dengan Tiongkok