Indonesia Kecam Aksi Teror di Nice Prancis, Menlu RI Sampaikan Bela Sungkawa Pada Keluarga Korban

- 30 Oktober 2020, 14:46 WIB
Kondisi Kota Nice, Prancis setelah aksi teror/
Kondisi Kota Nice, Prancis setelah aksi teror/ /Tangkap layar youtube.com/BERNAMA TV

PR CIREBON - Aksi teror yang terjadi di kota Nice, Prancis telah menggemparkan berbagai pihak. Indonesia mengecam aksi teror tersebut dan mengucapkan bela sungkawa atas serangan yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa orang luka-luka.

“Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban,” demikian keterangan yang dirilis Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat, 30 Oktober 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Sebelumnya, aksi teror dan serangan memanas di kota Nice Prancis. Reuters melaporkan seorang perempuan tewas terpenggal dan dua orang lainnya meninggal dunia setelah diserang oleh tersangka seorang pelaku teror di gereja di Nice.

Baca Juga: Cek Pendapatan Perusahaan Teknologi Global, Salah Satunya Amazon Dapat Rekor Keuntungan

Beberapa jam setelah serangan teror di Nice, polisi menembak mati seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, di dekat Kota Avignon, Prancis.

Menurut stasiun radio Europe 1, dua pelaku menyerukan: "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar, red) saat melakukan aksi teror.

Dalam kesempatan terpisah, sejumlah media memberitakan seorang pria berkebangsaan Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah ia menyerang dan menyebabkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis, terluka.

Baca Juga: Ancaman Teror di Prancis Kembali Terjadi, Pemimpin Dunia Serukan Kecaman

Pasca insiden pemenggalan, Wali Kota Nice, Christian Estrosi lewat unggahannya di Twitter mengatakan serangan itu merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame dan sama dengan serangan yang menyebabkan Samuel Paty, seorang guru asal Prancis, tewas pada bulan ini.

Menanggapi tindakan tersebut, Pemerintah Prancis telah meningkatkan status peringatan keamanan tertinggi untuk mewaspadai tindakan tersebut.

Menyusul aksi kekerasan tersebut, KBRI Paris dan KJRI Marseille segera berkoordinasi dengan aparat setempat serta simpul-simpul WNI termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memastikan kondisi para WNI.

Baca Juga: Pengamat Sebut Vaksin dan Stimulus PEN Berdampak Positif Bagi BUMN

“Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” ujar Kemlu.

Tercatat terdapat total 4.023 WNI yang menetap di Prancis, dan 25 orang di antaranya tinggal di Nice dan sekitarnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x