Pemerintah Tunisia Mengutuk Keras Insiden Teroris di Nice Prancis dan Mengungkapkan Solidaritasnya

- 30 Oktober 2020, 16:03 WIB
Ilustrasi bendera Prancis.
Ilustrasi bendera Prancis. /Pixabay/Jackmac34

PR CIREBON - Aksi teror yang terjadi di Kota Nice, Prancis sedang memanas. Pelaku serangan diduga seorang pria yang berasal dari Tunisia. Pria tersebut dicurigai membunuh tiga orang di sebuah gereja di kota Nice, Prancis selatan pada hari Kamis, 29 Oktober 2020.

Menurut sumber penyelidikan, pria tersebut adalah seorang Tunisia berusia 21 tahun yang tiba di Eropa hanya berselang beberapa minggu lalu.

Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Brahim Aouissaoui, mendarat pada akhir September di pulau Lampedusa di Italia, di mana ia ditempatkan di lokasi karantina virus oleh pihak berwenang sebelum dibebaskan dengan perintah untuk keluar dari wilayah Italia. Dia tiba di Prancis pada awal Oktober, kata sumber tersebut.

Baca Juga: Penyakit Kambuhan Netralitas ASN, Berikut Alasan ASN Menjadi Amunisi Memenangkan Kontes Pilkada

Dalam serangan pisau tersebut, tersangka membunuh seorang wanita dan seorang pria. Seorang wanita lain terluka parah dan meninggal di bar terdekat tempat dia berlindung. Salah satu tenggorokan korban robek.

Pemerintahan Tunisia mengecam keras serangan itu dan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Jumat, 30 Oktober 2020.

"Tunisia mengutuk keras insiden teroris di Nice dan mengungkapkan solidaritasnya dengan pemerintah dan rakyat Prancis," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Menjadi Wacana Masyarakat, MPR Minta Pemerintah Gencar Sosialisasi

Negara Afrika Utara itu menekankan "penolakannya terhadap semua bentuk terorisme dan ekstremisme," dan memperingatkan terhadap "eksploitasi ideologis dan politik terhadap agama," menurut pernyataan itu.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x