AS dan Tiongkok Perang Dingin, Isu Kebebasan Beragama Jadi Topik yang Menyeret GP Ansor PBNU

- 30 Oktober 2020, 15:42 WIB
ILUSTRASI bendera Tiongkok-Amerika Serikat.*
ILUSTRASI bendera Tiongkok-Amerika Serikat.* /Pixabay//PIXABAY

"Ancaman terbesar bagi masa depan kebebasan beragama adalah perang Partai Komunis Tiongkok terhadap orang-orang dari umat mana pun, Muslim, Buddha, Kristen, juga praktisi Falun Gong,"ujar Pompeo.  

Usai pertemuan antara Pompeo dan GP Ansor, Dubes Tiongkok Xiao Qian langsung memberikan pernyataan bahwa Tiongkok merupakan sahabat tulus bagi dunia Muslim.

Baca Juga: Banyak Insiden Siswa Bunuh Diri, KPAI Minta Kemendikbud Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh

Xiao Qian menerangkan bahwa Pemerintah Tiongkok akan senantiasa mendukung perjuangan Palestina dalam mencari keadilan.

"Kami, senantiasa teguh mendukung perjuangan adil rakyat Palestina," kata kepala perwakilan Tiongkok di Indonesia.

Xiao Qian malah menuding balik justru pemerintah AS lah yang tidak menghargai kebebasan beragama. Dia menyebut sejumlah fakta yang membuktikan pernyataannya.

Baca Juga: Terkait Vaksin Covid-19, Wakil Ketua MPR Sebut Pemerintah Harus Gencar Sosialisasikan Urgensinya

"Sebaliknya, Pemerintah AS justru menerbitkan Muslim Ban (larangan bagi Muslim untuk masuk AS), mengabaikan hak dan kepentingan legal Palestina dalam konflik dengan Israel, membangkitkan revolusi berwarna di sejumlah negara Muslim, meluncurkan perang proksi, dan bahkan melakukan serangan langsung terhadap negara lain," ujar Dubes Xiao.

Dubes Xiao juga menerangkan bahwa kebijakan luar negeri AS justru jadi penyebab ketidakstabilan, konflik, perpecahan, dan "penderitaan berkepanjangan bagi dunia Muslim".

Mengenai isu di Xinjiang, seorang pengurus Nahdlatul Ulama mengatakan banyak informasi mengenai keadaan masyarakat Muslim Uighur bias karena terjebak oleh konflik AS dan China. Menurut dia, seluruh pihak, salah satunya masyarakat Muslim di Indonesia, membutuhkan akses informasi yang independen dan bebas dari konflik kepentingan.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah