WHO Khawatir Dunia Gegabah Tinjau Remdesivir, Harap Perhatikan Kegagalan Uji Coba

- 24 Oktober 2020, 21:57 WIB
Ilustrasi Obat Remdesivir.* /USA Today/
Ilustrasi Obat Remdesivir.* /USA Today/ /

Studi Gilead sendiri, terhadap 1.062 peserta, menghasilkan data yang menunjukkan bahwa pengobatan tersebut memangkas waktu pemulihan Covid-19 hingga lima hari dan membantu mengurangi risiko kematian pada beberapa pasien yang mendapatkan oksigen.

Perusahaan, yang telah meningkatkan kemungkinan bias dalam studi WHO yang "tidak buta" karena pasien dan dokter mereka mengetahui pengobatan mana yang digunakan, mendapatkan data awal yang menunjukkan bahwa remdesivir gagal dalam uji Solidaritas pada akhir September, kata WHO.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing UMKM Majalengka, TNI Terlibat Aktif Membantu

Perusahaan AS mengatakan telah memberi tahu FDA tentang hasil awal Solidaritas.

"Kami telah memberi tahu FDA tentang hasil uji coba Solidaritas WHO dan draf manuskrip", yang diserahkan ke sebuah publikasi, ujarnya.

"Namun, saat ini Gilead belum menerima dataset yang diminta dari WHO untuk hasil uji coba Solidaritas,” sambungnya.

FDA tidak segera mengomentari pernyataan Swaminathan bahwa badan AS tidak mempertimbangkan data Solidaritas dalam persetujuannya.

Baca Juga: Polri Usut Kebakaran Kejagung Diapresiasi, Bamsoet: Uang Rakyat Harusnya Bangun Infrastruktur

WHO juga mengatakan pada hari Jumat bahwa pedoman formal tentang penggunaan remdesivir untuk Covid-19 harus siap dirilis dalam tiga hingga empat minggu, setelah kelompok terpisah dalam badan kesehatan PBB meninjau data dari penelitian tersebut.

Panel independen WHO akan bersidang minggu depan untuk melihat semua bukti efektivitas obat Gilead, kata Janet Diaz, pejabat tinggi WHO untuk tanggapan perawatan klinis.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x