WHO Sebut Negara-Negara ‘Jalur Berbahaya’ Pandemi Covid-19, Tedros: Para Pemimpin Harus Bertindak

- 24 Oktober 2020, 15:23 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. /Foto: Instagram @drtedros/

PR CIREBON - Dunia sekarang berada pada titik kritis dalam pandemi Covid-19 dan beberapa negara berada di jalur yang berbahaya, menghadapi prospek layanan kesehatan yang ambruk di bawah tekanan, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat, 23 Oktober 2020.

"Kami berada pada titik kritis dalam pandemi Covid-19, terutama di belahan bumi utara," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia.

"Beberapa bulan ke depan akan menjadi sangat sulit dan beberapa negara berada di jalur berbahaya. Kami mendesak para pemimpin untuk segera mengambil tindakan, untuk mencegah kematian yang tidak perlu lebih lanjut, layanan kesehatan penting dari runtuh dan sekolah-sekolah ditutup lagi. Seperti yang saya katakan pada bulan Februari dan saya ulangi hari ini: Ini bukan latihan,” ujar Tedros Adhanom.

Baca Juga: PBNU Apresiasi Bareskrim Polri usai Gus Nur Ditangkap, Rumadi: Jangan Ragu, Lakukan Tindakan Hukum

Tedros menuturkan terlalu banyak negara yang sekarang mengalami peningkatan infeksi secara eksponensial, "dan itu sekarang mengarah ke rumah sakit dan unit perawatan intensif yang mendekati atau melebihi kapasitas dan kami masih baru di bulan Oktober".

Dia mengatakan negara-negara harus mengambil tindakan untuk membatasi penyebaran virus dengan cepat. Meningkatkan pengujian, melacak kontak orang-orang yang terinfeksi dan mengisolasi mereka yang berisiko menyebarkan virus akan memungkinkan negara-negara untuk menghindari situasi lockdown.

Beberapa negara di Eropa melaporkan tingkat infeksi lebih tinggi daripada selama gelombang pertama pandemi pada Maret dan April, dengan Spanyol mengatakan sekarang memiliki lebih dari tiga juta kasus.

Baca Juga: Pengamat Minta Pemerintah Jangan Labeli Kritik sebagai Hoaks, Ngabalin: Dia ‘kan Nggak Tahu

Pemerintah di seluruh benua memberlakukan pembatasan baru yang mendesak pada kehidupan sehari-hari, dengan Prancis memperpanjang jam malam untuk mencakup 46 juta orang dan Irlandia dikunci lagi dalam situasi lockdown.

"Meningkatnya infeksi Covid-19 akan  menimbulkan ancaman yang besar bagi kesehatan masyarakat, dengan sebagian besar negara memiliki situasi epidemiologis yang sangat mengkhawatirkan," kata Andrea Ammon, direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), dikutip dari Channel New Asia.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x