Network
PR CIREBON - Korea Utara tampaknya telah menggelar parade militer skala besar, sebut Korea Selatan pada Sabtu 10 Oktober 2020, di tengah harapan bahwa mereka akan memamerkan senjata strategis baru untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Pekerja Korea yang berkuasa.
"Tanda-tanda telah terdeteksi bahwa Korea Utara melakukan parade militer di alun-alun Kim Il Sung saat fajar dengan memobilitasi sejumlah besar peralatan dan personel," kata kantor berita Yonhap, mengutip pernyataan singkat dari Kepala Staf Gabungan Selatan.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan AS telah menganalisis (acara tersebut), termasuk kemungkinan bahwa itu bisa menjadi acara utama (bukan latihan)," ucapnya lagi, menambahkan. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.
Baca Juga: 11 Juta Pekerja di Indonesia Sudah Menerima Bantuan, Berikut 4 Fakta Subsidi Gaji oleh Kemnaker
Sebelumnya, seorang pejabat dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan Korea Utara, mengatakan pemerintah sedang memantau perkembangan di Pyongyang, tetapi tidak ada siaran parade apa pun di media pemerintah.
Selama berminggu-minggu, citra satelit komersial telah menunjukkan ribuan tentara Korea Utara berlatih berbaris dan pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara dapat menggunakan parade untuk mengungkap rudal balistik antarbenua (ICBM) baru, atau rudal balistik kapal selam baru (SLBM).
Terakhir kali Korea Utara menyiarkan parade militer secara langsung di televisi adalah pada tahun 2017, ketika mereka memamerkan sejumlah ICBM besar di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Bukan Hanya Halte, Fasilitas Sewa Sepeda di Jakarta Rusak Dibakar Massa hingga Rugi Rp342,5 Juta
Rudal tersebut diarak lagi pada Februari 2018, tetapi tidak ada media internasional yang diizinkan untuk mengamati dan acara yang menandai ulang tahun ke-70 berdirinya negara tersebut, tidak disiarkan secara langsung. Televisi pemerintah menyiarkan rekamannya beberapa saat kemudian.
Tak lama kemudian, Kim memulai diplomasi yang sibuk termasuk bertemu dengan para pemimpin internasional seperti Presiden AS Donald Trump.
Meskipun tidak ada rudal besar yang ditampilkan sejak itu, negara tersebut melakukan serangkaian uji peluncuran akhir tahun lalu dan Kim menjanjikan senjata strategis baru dalam pidato Tahun Baru.
Baca Juga: Latihan anti-Kapal Selam, Pasukan Jepang Kirimkan Tiga Kapal ke Laut Cina Selatan
Pembicaraan denuklirisasi dengan Washington telah gagal dan para pejabat Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis bahwa Kim dapat menggunakan parade militer sebagai unjuk kekuatan berintensitas rendah menjelang pemilihan presiden AS November mendatang.
Dalam pesan ucapan selamat kepada Kim untuk ulang tahun tersebut, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan dia bermaksud untuk mempertahankan, mengkonsolidasikan, dan mengembangkan hubungan dengan Korea Utara, kata media pemerintahnya, Sabtu 10 Oktober.
Menurut KCNA, Xi mengatakan dia sangat senang dengan prestasi yang telah dicapai Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir dengan terlibat dengan negara-negara asing dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Baca Juga: Kecewa karena Menganggur, Seorang Wanita Nekat Sebarkan Berita Hoaks Soal UU Cipta Kerja
Setelah hubungan dingin selama bertahun-tahun di mana Tiongkok bergabung dengan AS dan negara-negara lain dalam menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya, Xi dan Kim bertemu lima kali pada 2018 dan 2019.
Sementara Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, penutupan perbatasan yang ketat dan langkah-langkah lain yang diberlakukannya untuk mencegah wabah semakin menekan ekonominya, yang sangat bergantung pada perdagangan dengan Tiongkok.***
