Memicu Kemarahan Nasional, Penyelidik Federal India Ambil Alih Kasus Perkosaan Wanita Dalit

- 5 Oktober 2020, 21:08 WIB
Ilustrasi pelecehan: Seorang wanita berinisial L (25) mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh pria beristri dengan modus perjodohan.
Ilustrasi pelecehan: Seorang wanita berinisial L (25) mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh pria beristri dengan modus perjodohan. /PIXABAY/Anemone123

PR CIREBON - Penyelidik Federal India akan mengambil alih penyelidikan atas dugaan pemerkosaan geng dan kematian seorang wanita muda Dalit, yang telah memicu kemarahan nasional dan protes berhari-hari.

Tim khusus dari kepolisian negara bagian Uttar Pradesh yang telah menyelidiki insiden itu akan segera diserahkan ke Biro Investigasi Pusat (CBI), sebut juru bicara polisi pada Minggu kemarin.

Remaja berusia 19 tahun, termasuk ke dalam kelompok marjinal yang sebelumnya dikenal sebagai tak tersentuh, diserang di sebuah lapangan di luar desanya di distrik Hathras, Uttar Pradesh Utara pada 14 September.

Dia terluka parah dan meninggal dua minggu kemudian di rumah sakit di ibukota India, New Delhi.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sulit Merapat ke Lingkar Kekuasaan, Pengamat: Dia Masih Pengkritik Saat Ini

Serangan terhadap remaja tersebut adalah kasus terbaru menyoroti kekerasan seksual dan bentuk lain terhadap 200 juta Dalit India lainnya, yang berada di anak tangga terendah dalam sistem kasta dan secara historis menghadapi diskriminasi meskipun ada undang-undang untuk melindungi mereka.

Empat pria desa, yang berasal dari komunitas Thakur, yang memiliki hak istimewa dan berpengaruh, telah ditangkap sehubungan dengan kejahatan tersebut.

Lima petugas polisi senior, termasuk Kapolres, telah ditangguhkan karena penyelidikan di tengah kritik atas tindakan penegak hukum, termasuk kremasi tubuh korban di tengah malam, bertentangan dengan keinginan keluarganya.

Baca Juga: Banyak Tak Diketahui, Facebook Jadi Tempat Pelecehan Online hingga Buat Kapok Main Medsos

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, otoritas lokal membarikade desa setelah kremasi untuk memblokir politisi oposisi dan media agar tidak bertemu dengan keluarga korban. Keputusan itu dibatalkan setelah adanya kritik luas Sabtu kemarin.

Sementara itu, kontroversi meletus atas laporan laboratorium forensik pemerintah yang mendukung klaim polisi Uttar Pradesh bahwa wanita muda itu tidak diperkosa.

Dokter yang merawat wanita itu, bagaimanapun, menolak laporan tersebut, mengatakan sampel telah dikirim ke laboratorium 11 hari setelah dia diserang.

Kematian wanita tersebut telah memicu protes dari anggota komunitas Dalit, aktivis hak asasi dan partai politik oposisi di seluruh India.

Baca Juga: Dibalik Rencana Tranformasi Erick Thohir, Simak Enam Fakta Pembubaran 14 Perusahaan BUMN

Keputusan untuk menyerahkan penyelidikan ke CBI diumumkan oleh Kantor Kepala Menteri Uttar Pradesh pada Sabtu malam, segera setelah pemimpin partai Kongres oposisi Rahul Gandhi dan Priyanka Gandhi mengunjungi keluarga korban di Hathras.

Uttar Pradesh diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP), yang juga menjalankan pemerintahan federal.

Rata-rata hampir 90 persen perkosaan dilaporkan di India setiap hari tahun lalu, menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB), tetapi sejumlah besar kasus diperkirakan tidak dilaporkan.

Pada 2019, lebih dari 500 perempuan Dalit diperkosa di Uttar Pradesh saja, menurut data NCRB, sementara angka nasional untuk tahun yang sama lebih dari 3.500 kasus.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x