"Singkirkan surat suara yang dikirim melalui pos dan kita akan mendapatkan ketenangan. Tidak akan ada transfer, terus terang saja. Tapi akan ada kelanjutan," katanya.
Desakan terbaru Trump bahwa tidak mungkin ada pemilihan presiden yang adil pada 3 November datang ketika tekanan meningkat atas rencananya untuk menempatkan keadilan baru yang condong ke konservatif di Mahkamah Agung.
Baca Juga: Penggunaan EBT untuk Ganti Energi Fosil Harus Kompetitif, DPR: Sediakan Insentif dan Disisentif
Dia akan mencalonkan pengganti untuk hakim yang condong ke liberal, yakni Ruth Bader Ginsburg. Partai Republiknya, yang memiliki mayoritas di Senat, kemudian diharapkan segera mengonfirmasi calon tersebut.
Jika mereka berhasil, sembilan pengadilan kemungkinan besar akan memiliki kecenderungan pro-konservatif yang kuat untuk tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, partai oposisinya, Demokrat mengatakan bahwa proses harus menunggu sampai hasil pemilu, yang akan memungkinkan pemenang untuk membentuk Mahkamah Agung.
Dengan Trump dan Partai Republik meningkatkan serangkaian gugatan pengadilan terhadap penggunaan surat suara yang dikirim melalui pos, ada kemungkinan hasil pemilu yang diperebutkan akan sengit.***