Rumah Sakit Menjadi Target Serangan Cybercrime, Seorang Pasien Dinyatakan Meninggal Dunia

- 20 September 2020, 22:22 WIB
Ilustrasi: cybercrime
Ilustrasi: cybercrime /pixabay/geralt

PR CIREBON – Kematian pertama yang diketahui disebabkan oleh cybercrime atau kejahatan di dunia maya dilaporkan setelah penjahat tersebut menyerang sebuah rumah sakit di Dusseldorf, Jerman, dengan ransomware, di mana peretas mengenkripsi data dan menahannya hingga korban membayar uang tebusan.

Ransomware menyerang 30 server di Rumah Sakit Universitas Dusseldorf minggu lalu, merusak sistem dan memaksa rumah sakit untuk menolak pasien darurat.

Akibatnya, pihak berwenang Jerman mengatakan bahwa seorang wanita dalam kondisi yang memprihatinkan dibawa ke rumah sakit sejauh 32 km di Wuppertal dan meninggal karena penundaan perawatan.

Baca Juga: Berawal dari Palsukan Data Reaktif Covid-19, Pelecehan Terjadi di Bandara Soetta saat Rapid Test

Rumah sakit telah sering menjadi sasaran kejahatan dunia maya, terutama serangan ransomware, karena kebutuhan untuk mengakses catatan kesehatan dan sistem komputer menciptakan urgensi yang meningkatkan kemungkinan korban akan membayar pemeras mereka.

"Rumah sakit tidak mungkin membiarkan akses komputer mereka berhenti, yang berarti mereka lebih cenderung membayar dengan cepat dan negosiasi minimal untuk memulihkan layanan mereka," kata Brett Callow, analis ancaman di Emsisoft, sebuah perusahaan keamanan Selandia Baru, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Straits Times.

"Itu membuat rumah sakit menjadi target utama."

Baca Juga: Pabrik Biofarmasi di Tiongkok Bocor, Lebih dari 3.200 Orang Positif Terkontaminasi Bakteri

Serangan paling agresif yang dilaporkan terhadap fasilitas perawatan kesehatan hingga saat ini adalah serangan ransomware ‘WannaCry’ asal Korea Utara pada 2017, yang membekukan rumah sakit Inggris dan memaksa dokter untuk membatalkan operasi dan menolak pasien.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x