PR CIREBON - Otoritas kesehatan di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu, Tiongkok, mengungkapkan pada bahwa mereka telah menguji sekira 21.847 orang, dan 3.245 orang dinyatakan positif terkontaminasi bakteri Brucella.
Infeksi tersebut disebabkan oleh asap knalpot yang terkontaminasi dari kebocoran yang terjadi di Pabrik Biofarmasi Lanzhou, sebuah unit Industri Peternakan milik Tiongkok.
Pabrik tersebut diketahui telah menggunakan pembersih kadaluarsa dalam produksi vaksin brucella, yang memungkinkan bakteri memasuki udara buangannya dan menginfeksi orang yang tinggal dan bekerja di sekitar.
Baca Juga: Tren K-Pop Digemari Dunia, Ma'ruf Amin Berharap Anak Muda Giat Promosikan Budaya Bangsa Mendunia
Otoritas kesehatan mengatakan bahwa pabrik tersebut menggunakan pembersih yang sudah kadaluarsa antara 24 Juli dan 20 Agustus lalu. Izin perusahaan untuk memproduksi vaksin dicabut dan delapan manajer seniornya dihukum.
Bakteri Brucella mempengaruhi ternak seperti domba, kambing dan babi tetapi dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Gejala infeksi termasuk demam, nyeri tulang dan sendi, dan masalah sistem reproduksi.
Banyak orang yang terkena dampak bekerja di Institut Penelitian Hewan Lanzhou, yang terletak hanya beberapa ratus meter dari pabrik.
Baca Juga: Ekspor ke Tiongkok Terancam usai Covid-19 Ditemukan dalam Enam Sample, KKP: Hanya Diskors Seminggu
“Kehadiran antibodi pada subjek uji adalah bukti bahwa mereka telah menghirup udara yang terkontaminasi,” kata komisi kesehatan Tiongkok, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari SCMP.