"Kami tidak mengatakan bahwa kami tidak akan pernah melakukan denuklirisasi, tetapi kami menegaskan bahwa kami tidak dapat melakukannya sekarang," ujarnya.
Lebih dari itu, Kim Yo-jong menekankan bahwa AS yang paling membutuhkan pertemuan tersebut, bukan Korea Utara.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Surat Perintah Kemenag Hapuskan Mapel PAI dan Bahasa Arab di Tahun 2020
Namun, wanita yang menjabat sebagai Direktur Departemen Pertama Korea Utara itu tidak menutup pintu sepenuhnya.
Untuk itu, hal-hal tak terduga dapat terjadi tergantung pada keputusan para pemimpin tertinggi kedua negara.
Sedangkan dalam jejaknya, pertemuan AS dengan Korea Utara terkait perundingan nuklir memang terhenti, tetapi Trump mengatakan bahwa awal pekan ini pihaknya akan kembali merencanakan pertemuan tersebut.
Baca Juga: Sempat Khawatir Alami Kecelakaan Mobil, Khofifah Indar Parawansa: Alhamdulillah Saya Baik-Baik Saja
Hanya saja, sepekan terakhir ini Korea Utara telah berulang kali menolak minat AS untuk melanjutkan kembali pertemuan tersebut.
Adapun penolakan Korea Utara yang berulang kali itu karena rencana AS untuk mengadakan pertemuan kembali, tidak disertai dengan peringanan saksi kepada Korea Utara.
Padahal, Korea Utara sudah menawarkan bahwa aktifitas membongkar seluruh komplek nuklir di Kota Yongbyon tidak lagi menjadi tujuan utama mereka.