18 Orang Tewas, Rudal Rusia Hantam Pusat Perbelanjan Ukraina

- 28 Juni 2022, 18:07 WIB
Lebih dari 60 orang terluka dalam serangan yang disebut sebagai 'serangan teroris'
Lebih dari 60 orang terluka dalam serangan yang disebut sebagai 'serangan teroris' /Metro.co.uk/AP/

Baca Juga: Selesai di Pertemuan G7 Presiden Jokowi Melanjutkan Perjalanan ke Ukraina dan Rusia

Serangan Senin menggemakan serangan Rusia sebelumnya yang menyebabkan sejumlah besar korban sipil.

Pada bulan Maret sebuah teater di Mariupol yang digunakan sebagai tempat perlindungan sipil dihantam, menewaskan sekitar 600 orang.

Sementara pada bulan April sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk timur menjadi sasaran serangan yang menewaskan sedikitnya 59 orang.

“Rusia terus mengeluarkan impotensinya pada warga sipil biasa. Tidak ada gunanya mengharapkan kesopanan dan kemanusiaan di pihaknya,” kata Zelenskyy.

Baca Juga: Apriyani Siti Fadia Makin Kompak, Melaju ke 16 Besar Malaysia Open 2022

PBB menyebut perselisihan itu 'menyedihkan' yang menekankan infrastruktur sipil tidak boleh menjadi sasaran.

Pemimpin Kelompok Tujuh juga mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan Senin malam yang mengatakan 'serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang. Presiden Rusia Putin dan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban'.

Serangan itu bertepatan dengan serangan Rusia terhadap benteng terakhir Ukraina di provinsi Luhansk, Ukraina timur.

Sedikitnya delapan orang tewas dan lebih dari 20 luka-luka di Lysychansk ketika roket Rusia menghantam daerah di mana kerumunan berkumpul untuk mengambil air dari sebuah tangki, kata gubernur Luhansk Serhiy Haidai.

Rentetan itu adalah bagian dari serangan intensif pasukan Rusia yang bertujuan untuk merebut wilayah Donbas timur dari Ukraina.

Halaman:

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah