21 Ribu Ton Minyak Tumpah dalam Sungai Ambarnaya di Siberia, Rusia Tetapkan Status Darurat Arktik

- 6 Juni 2020, 13:00 WIB
SEBUAH sungai di daerah Norilsk kota Siberia Rusia, berubah warna menjadi merah darah akibat insiden tumpahan minyak
SEBUAH sungai di daerah Norilsk kota Siberia Rusia, berubah warna menjadi merah darah akibat insiden tumpahan minyak /Instagram.com/@ilya_torgonskyi

Menurut Malov, Badan Penyelamatan Laut telah memasang enam jaring penahan tumpahan minyak di Sungai Ambarnaya agar tak mengalir ke danau dan menggunakan alat khusus untuk menyingkirkannya.

Baca Juga: Situasi Memanas, NU Sebut Demokrasi di AS Sedang Sekarat dan Tak Sekokoh yang Didengungkan

Namun rupanya, misi pembersihan terkendala oleh akses jalan yang minim dan cuaca berangin di wilayah tersebut, sehingga dikhawatirkan situasi ini membuat balok-balok es di atas sungai melewati penahan dan meloloskan tumpahan minyak ke danau.

"Ini wilayah yang berawa dan semua hal hanya bisa dikirim lewat kendaraan darat," ungkap Malov

Di sisi lain, Greenpeace Rusia menyebut peristiwa ini menjadi kecelakaan terparah di wilayah Kutub Utara (Arktik). Bahkan, insiden sebesar ini menjadi yang pertama di Arktik jika dibandingkan dengan Exxon Valdez di Alaska pada 1989.

Baca Juga: Tersiar Kabar Legenda Argentina Diego Maradona Jadi Gendut akibat Lockdown Covid-19, Ini Faktanya

Sedangkan, Juru Bicara Badan Nelayan Rusia, Dmitry Klokov menyebut bahwa pemulihan dari daerah aliran sungai (DAS) yang tercemar butuh waktu berpuluh-puluh tahun.

"Ukuran bencana ini telah diremehkan," ujarnya pada media lokal TASS.

Dmitri pun enambahkan bahwa tumpahan bahan bakar itu telah tenggelam hingga dasar sungai dan mencapai danau.

Baca Juga: Hari Ini 45 Tahun Lalu: Indonesia Raih Piala Uber Pertama, Suasana Haru Selimuti Istora Senayan

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x