Tarik Minat Indonesia, Rusia Janjikan Modifikasi Khusus Pesawat Tempur Sukhoi Su-35

- 2 Juni 2020, 10:35 WIB
Pesawat Tempur F-16 milik TNI AU Indonesia. /ANTARA
Pesawat Tempur F-16 milik TNI AU Indonesia. /ANTARA /

PR CIREBON - Angkatan Udara Indonesia menjadi target tersendiri untuk penjualan pesawat tempur yang dijalankan Rusia. Bahkan, sejumlah penawaran menarik pun diberikan Rusia agar Indonesia mudah memberikan persetujuan pembelian pesawatnya tersebut.

Dalam proses negosiasi yang berlangsung cukup alot itu sudah menemui titik terang, setelah pihak pembuat pesawat itu membujuk Indonesia dengan gigih untuk membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35.

Bahkan melansir Defenseworld dari TV Zvezda yang merupakan saluran resmi Kemenhan Rusia, ditemukan pernyataan kesiapan Rusia untuk merakit Su-35 dengan modifikasi khusus, demi memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Indonesia.

Baca Juga: Turun ke Jalan, Ariana Grande, Shawn Mendes, dan Camila Cabello Suarakan Keadilan Bagi George Floyd

Selain itu, Rosoboronexport yang diketahui bertanggung jawab memasarkan pesawat buatan Rusia tersebut turut menyampaikan pandangan melalui juru bicaranya

"Rusia dapat memasok Indonesia dengan pesawat tempur multiguna Su-35 terbaru, kita akan lakukan modifikasi sebanyak mungkin menyesuaikan kebutuhan pelanggan (red: Indonesia). Kami yakin ini adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas tempur Angkatan Udara Indonesia,"

Namun demikian, tawaran memodifikasi pesawat sesuai kebutuhan TNI AU masih belum mampu memantapkan Indonesia untuk menyetujui negosiasi, karena status negosiasi belum dikatakan selesai sejak 2017 lalu.

Baca Juga: Sejumlah Tokoh dan Ormas di Cirebon Ikrarkan Diri Menjaga Keutuhan Pancasila 

Terlebih, belum pernah terjadinya penandatanganan kontrak antara Jakarta dan Moskow terkait pembelian 10 jet tempur Su-35 senilai sekitar $ 1,14 miliar tersebut.

Dalam arti lain, negosiasi masih mengalami kebuntuan karena kedua negara masih melakukan perhitungan harga untuk barang barter yang sesuai dengan pertukaran mata uang untuk menggantikan dolar AS.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x